Menu
Perbankan
Finansial
Asuransi
Multifinance
Fintech
Video
Indeks
About Us
Social Media

Gandeng IFC, Amartha Salurkan Permodalan Rp 3 Triliun untuk Pengusaha Perempuan Ultra Mikro

Gandeng IFC, Amartha Salurkan Permodalan Rp 3 Triliun untuk Pengusaha Perempuan Ultra Mikro Kredit Foto: Amartha
WE Finance, Jakarta -

PT Amartha Mikro Fintek (Amartha) menjalin kerja sama dengan International Finance Corporation (IFC) dalam menyalurkan modal kerja hingga Rp 3 triliun yang akan disalurkan sebagai permodalan produktif bagi perempuan pengusaha ultra mikro di Indonesia.

Founder and CEO Amartha Andi Taufan Garuda Putra menjelaskan, kolaborasi ini sejalan dengan bisnis model yang dilakukan oleh Amartha dalam mengurangi ketimpangan akses keuangan digital bagi perempuan pelaku usaha ultra mikro di pedesaan.

"Pendanaan dari IFC tidak hanya membantu Amartha untuk memperluas basis investor berskala internasional saja, tetapi juga memperluas layanan keuangan digital ke berbagai wilayah pelosok di Indonesia. Amartha meyakini kolaborasi ini akan menciptakan dampak yang berkelanjutan," ujarnya dalam keterangan resmi, dikutip Jumat (15/9).

Baca Juga: Atasi Penegakan Hukum di Bank Gagal, LPS Perkuat Sinergi dengan Kejaksaan Agung

Dengan meningkatkan akses terhadap pembiayaan bagi UMKM di Indonesia, IFC dan Amartha akan mendukung dunia usaha yang secara kolektif mempekerjakan puluhan juta orang dan memberikan kontribusi penting bagi perekonomian Indonesia. Kerja sama ini juga berpotensi memperdalam pasar modal Indonesia yang dapat memacu investasi serupa di masa mendatang.

Lebih dari 20.000 UMKM menerima penyaluran modal dari Amartha setiap harinya. Amartha juga fokus berkontribusi terhadap pemerataan pembangunan ekonomi di luar pulau Jawa, dengan lebih dari 70% permodalan disalurkan ke luar Pulau Jawa. Hal ini sejalan dengan tujuan Pemerintah Indonesia untuk mencapai inklusi keuangan digital yang merata di seluruh pelosok negeri.

Sementara itu, Regional Vice President dari IFC untuk Asia dan Pasifik Riccardo Puliti menyampaikan, kerja sama initidak hanya menyediakan struktur inovatif dan solusi pembiayaan berkelanjutan bagi kelompok underserved di sektor perekonomian, namun juga memperdalam pasar modal Indonesia.

"Kesenjangan akses permodalan yang dihadapi oleh perempuan pengusaha ultra mikro di Indonesia yang sangat penting bagi perekonomian secara keseluruhan, semakin melebar karena adanya Covid-19 yang menyebabkan perempuan harus menanggung beban rumah tangga dan tekanan pengasuhan anak yang semakin besar selama pandem," ungkapnya.

Baca Juga: OJK Bubarkan Dana Pensiun BCA Life, Peserta Diimbau Tetap Tenang

Penulis: Achmad Ghifari Firdaus
Editor: Ferrika Lukmana Sari

Bagikan Artikel: