Kredit Foto: Alfi Salima Puteri
PT BRI Asuransi Indonesia atau BRI Insurance (BRINS) menargetkan pendapatan laba bersih naik 20% pada tahun ini. Direktur BRI Insurance, Rahmat Budi Legowo mengatakan pada tahun lalu BRI Insurance meraup laba bersih senilai Rp 366 miliar.
Perolehan laba bersih tersebut naik 28,48% secara tahunan (yoy) dari periode 2021 yang sebesar Rp 285,45 miliar.
"Kita rencana naik 20% dari tahun lalu. Kalau tahun lalu sekitar Rp 366 miliar, tahun ini kita canangkan Rp 450 miliar sampai Rp 500 miliar," ujar Budi dalam acara Media Gathering BRI Insurance di Jakarta, Kamis (20/7).
Pencapaian itu didukung pendapatan premi yang melesat 29,34%, dari Rp 1,98 triliun menjadi Rp 2,56 triliun.
Untuk mencapai target laba tersebut, Budi sudah menyiapkan beberapa strategi, di antaranya dengan mengambil peluang bisnis di beberapa sektor yang belum tergarap, seperti sektor ritel dan mikro.
Budi mengungkapkan, segmen ritel dan mikro saat ini mengambil porsi sebesar 40% dan 30%. Ke depan, porsi masing-masing segmen akan diperbesar menjadi 45% untuk ritel dan 40% untuk mikro.
"Revenue yang kita harapkan (dari target premi) Rp3,2 triliun tersebut sekitar mungkin 15-20 persen revenuenya. Jadi mudah-mudahan bisa tercapai," tuturnya.
Dia menilai produksi premi masih dalam rentang yang baik, begitu juga klaim yang masih terkendali. Menurutnya, kedua hal ini yang menjadi bagian penting dari perusahaan dalam mencapai target laba.
Tak hanya itu, Budi mengatakan pihaknya masih akan melanjutkan pemanfaatan captive market dari BRI Group ke depannya.
"Saat ini porsi captive market sebesar 60 persen dan sisanya merupakan non captive market," pungkasnya.
Penulis: Alfi Salima Puteri
Editor: Ferrika Lukmana Sari
Tag Terkait:
