
Waktu gajian merupakan momen yang ditunggu-tunggu oleh para pekerja. Menurut Bank OCBC NISP, terdapat 3 tipe orang dalam membelanjakan gaji mereka.
Tipe pertama, tipe langsung investasi, saat gajian tipe ini langsung memisahkan mana uang yang akan diinvestasikan, mana yang akan digunakan untuk kebutuhan sehari-hari.
Tipe kedua, tipe langsung checkout keranjang belanja. Tipe ini, biasanya langsung membelanjakan gajinya untuk membeli keinginannya tanpa memisahkan mana uang untuk nabung atau bahkan membuat anggaran.
Tipe ketiga, langsung bayar cicilan bulanan. Tipe ini, memfokuskan gajinya untuk membayar cicilan terlebih dahulu dan terkadang, uangnya sudah habis duluan karena membayar cicilan.
Berikut tips dari Bank OCBC NISP agar para pekerja lebih mudah dalam mengelola keuangan.
Pertama, membuat list kebutuhan per bulan. Ketika gajian, disarankan untuk membuat daftar kebutuhan terlebih dahulu dan jangan langsung dibelanjakan untuk memenuhi keinginan. Kemudian membuat daftar dengan kategori berikut:
a) Kewajiban
Kita bisa menaruh kategori kewajiban di paling pertama dengan membuat daftar apa saja kewajiban yang harus dibayarkan seperti bayar cicilan, bayar listik, bayar telepon, dan lainnya. Dengan begitu kewajiban akan langsung terpenuhi diawal dan bukan di akhir.
b) Kebutuhan
Setelah kewajiban, kita dapat menaruh kategori kebutuhan di bagian kedua. Setelah membayar kewajiban, kita bisa langsung dapat memenuhi hal apa saja yang dibutuhkan seperti belanja bulanan, barang yang dibutuhkan untuk sehari-hari, dan lain-lain.
c) Keinginan
Kita bisa menempatkan kategori keinginan pada urutan ketiga atau yang terakhir. Pada kategori ini, lebih baik menyisihkan atau menabung sebagian dari gaji kita untuk membeli barang yang diinginkan, dan jangan terlalu sering untuk membelinya, agar gaji tidak cepat habis. Selalu utamakan kewajiban dan simpanlah keinginan di daftar paling terakhir, bukan sebaliknya.
Lalu, tips kedua, pisahkan mana uang untuk ditabung atau diinvestasikan dan untuk operasional. Jangan sampai, semua gaji digunakan untuk membeli keinginan saja, kita juga harus menyisihkan sebagian dari gaji kamu untuk mulai menabung atau investasi.
Baca Juga: OJK Cabut Sanksi Pembekuan Usaha Topas Multi Finance
Menabung atau investasi tidak perlu dengan jumlah besar tetapi harus konsisten. Dengan memisahkan uang khusus untuk investasi, cashflow akan semakin teratur dan tidak boros, serta mempunyai pegangan untuk masa depan.
Agar menabung lebih mudah, buatlah tujuan dan target pencapaian. Dengan target yang jelas, maka hal ini bisa memotivasi untuk mencapai tujuan tersebut.
Selain itu buatlah aturan 50/30/20, yaitu, gunakan 50% dari penghasilan untuk memenuhi kebutuhan, berupa biaya pendidikan, uang sewa, atau tagihan. Kemudian, sisihkan 30% untuk memenuhi lifestyle atau uang pokok makan di luar. Baru kemudian 20% digunakan untuk menabung.
Saat menabung, jangan sampai berlebihan mengikuti lifestyle. Pasalnya, setiap tren, termasuk gadget, fashion, hingga mobil, akan terus berubah seiring perkembangan zaman.
Baca Juga: Bisnis Cicil Emas BSI di Bali Tumbuh 280% Pada Maret 2023
Tips ketiga, jangan lupa untuk membayar asuransi. Kita bisa mulai menganggarkan atau menyisihkan pendapatan atau gaji untuk memiliki asuransi. Dimulai dengan menganggarkan 5%-10% dari pendapatan per bulan.
Keempat, cek kembali kondisi keuangan saat ini. Apakah keuangan sudah sehat atau sedang pada fase tidak sehat. Dengan mengetahui kondisi keuangan saat ini, kita menjadi tahu langkah apa yang harus dilakukan pertama kali terhadap uang yang dimiliki dan mempermudah dalam mengatur cashflow.
Kelima, lebih bijak ketika akan berbelanja. Pastikan selalu membuat daftar terlebih dahulu, barang-barang apa saja yang akan dibelanjakan berdasarkan kebutuhan, bukan karena keinginan.
Dengan membuat daftar barang apa saja yang dibutuhkan, cashflow akan semakin teratur dan tidak boros. Ditambah lagi, kita juga bisa menyisihkan uang dengan menabung untuk membeli barang yang kita inginkan. Tapi sebelum itu, jika memang ingin membeli barang yang kita inginkan, berilah waktu 7 hari, apakah kita masih kepikiran atau tidak.
Penulis: Alfi Salima Puteri
Editor: Ferrika Lukmana Sari
Tag Terkait: