Menu
Perbankan
Finansial
Asuransi
Multifinance
Fintech
Video
Indeks
About Us
Social Media

Dukung Langkah BI Akselerasi Pasar Uang, Bank Raya Kembangkan Transaksi Repo

Dukung Langkah BI Akselerasi Pasar Uang, Bank Raya Kembangkan Transaksi Repo Kredit Foto: Siaran Pers/Bank Raya
WE Finance, Jakarta -

Bank Indonesia (BI) mendorong pengembangan pasar uang melalui pasar repo khususnya perluasan jumlah pelaku repo perbankan guna meningkatkan pendalaman pasar keuangan.

BI memfasilitasi bank untuk dapat melakukan perjanjian Global Master Repurchase Agreement (GMRA) bersama dengan tujuan mempermudah bank dalam melakukan kesepakatan perjanjian.

Direktur Utama Bank Raya, Ida Bagus Ketut Subagia menyambut baik langkah BI untuk mendorong akselerasi pendalaman pasar uang dengan pengembangan transaksi repo.

"Dengan adanya langkah ini, maka akan semakin mempermudah bank-bank untuk memiliki alternatif penempatan dana atau sumber dana yang dapat digunakan untuk pengelolaan likuiditas," ujar Bagus dalam keterangan tertulis, dikutip Kamis (8/6).

Bank Raya mendukung langkah tersebut dengan melakukan penandatanganan GMRA, yang disaksikan oleh Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal OJK, Inarno Djajadi dan Deputi Gubernur Senior BI, Destry Damayanti.

Baca Juga: Mudah dan Praktis, Nasabah Bank Raya Kini Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di ATM BRI

Kebijakan pengembangan pasar uang pada 2023 berupa upaya untuk mengembangkan transaksi repo mengingat transaksi repo memiliki peran penting dalam mengakselerasi pengembangan pasar uang, pasar modal, dan pasar surat utang yang menjadi underlying-nya.

Bagus menambahkan, peran Bank Raya juga mendukung upaya sosialisasi repo untuk memberikan pemahaman lebih terkait GMRA, capacity building repo, penguatan legal standing, dan penerapan close-out meeting ke lebih dari 39 counterpart GMRA yang bekerja sama dengan Bank Raya.

“Kami cukup aktif untuk menginisiasi kerjasama dengan counterpart, karena sejalan dengan blueprint BI bahwa repo ke depan dapat menjadi alat operasi moneter BI dan pelaku pasar uang terutama dalam mengakomodasi penerapan Primary Dealers (PDs) dalam operasi pasar terbuka. Kami siap melakukan implementasi untuk mendukung inisiatif tersebut.” ujar Bagus.

Dalam kesempatan yang sama, Bank Raya juga terpilih sebagai perwakilan bank yang ikut menandatangani GMRA. Pemilihan tersebut dilandasi oleh pertimbangan bahwa Bank Raya termasuk dalam bank yang aktif untuk menginisiasi perjanjian induk Repo (GMRA) terbanyak di tahun 2023 bersama 4 bank lainnya.

“Kami aktif berkolaborasi dengan bank counterpart dan menjalin kerjasama untuk mendukung blueprint BI untuk pengembangan pasar uang,” tutup Bagus.

Baca Juga: Masuk Radar OJK, 24 Fintech Miliki Kredit Macet di Atas 5%,

Penulis: Alfi Salima Puteri
Editor: Ferrika Lukmana Sari

Bagikan Artikel: