Menu
Perbankan
Finansial
Asuransi
Multifinance
Fintech
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kredit Perbankan Melonjak 8,08%, Jadi Rp 6.646 Triliun Pada April 2023

Kredit Perbankan Melonjak 8,08%, Jadi Rp 6.646 Triliun Pada April 2023 Kredit Foto: Otoritas Jasa Keuangan (OJK)
WE Finance, Jakarta -

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat jumlah penyaluran kredit industri perbankan hingga April 2023 mencapai Rp 6.646 triliun. Nilai tersebut tumbuh sebesar 8,08% jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya.

Ketua Dewan Komisioner OJK Mahendra Siregar mengatakan, perolehan kredit perbankan pada April 2023 didorong oleh pertumbuhan kredit investasi sebesar 11,3% secara tahunan (yoy).

"Namun termoderasi oleh pertumbuhan kredit modal kerja menjadi 6,55% yoy, Hal itu lebih mencolok dilihat dari kinerja di sektor manufaktur yang terpengaruh kondisi pelemahan ekonomi global," kata Mahendra dalam rapat kerja bersama Komisi XI DPR RI di Jakarta, Senin (5/6).

Sementara itu, Dana Pihak Ketiga (DPK) perbankan pada April 2023 tumbuh sebesar 6,82% yoy menjadi Rp 8,005 triliun dengan giro dan deposito sebagai penopang utama.

Adapun likuiditas industri perbankan pada April 2023 dalam level yang memadai dengan rasio likuiditas yang terjaga. Hal tersebut tercermin dari rasio alat likuid terhadap non-core deposit (AL/NCD) dan alat likuid terhadap dana pihak ketiga (AL/DPK) masing-masing berada di level 118,25% dan 26,58%.

"Rasio likuiditas tersebut  berada jauh di atas ambang batas ketentuan AL/NCD sebesar 50% dan AL/DPK sebesar 10%," ujarnya.

Baca Juga: Terus Menurun, Restrukturisasi Kredit Covid-19 Perbankan Tersisa Rp 386 Triliun

Di sisi lain, kredit restrukturisasi Covid-19 pada April 2023 terus mencatatkan penurunan menjadi Rp 386 triliun dari Desember 2022 senilai Rp 469,15 triliun. Nilai tersebut diiringi dengan jumlah nasabah yang terus mengalami penurunan menjadi 1,74 juta nasabah dari posisi Desember 2022 tercatat sebanyak 2,27 juta nasabah.

"Sementara untuk risiko pasar, posisi devisa neto (PDN) tercatat sebesar 1,6 persen jauh di bawah threshold 20%," kata Mahendra.

Sedangkan rasio kredit perbankan pada April 2023 masih terjaga. Di mana, kredit bermasalah atau Non-Performing Loan (NPL) gross mencapai 2,53%, turun 47 basis poin (bps) dibandingkan posisi NPL gross April 2022 sebesar 3%. NPL net per April 2023 juga turun 5 bps secara tahunan menjadi 0,78% dibandingkan April 2022 sebesar 0,83%.

"Permodalan perbankan berada di level yang solid. Rasio kecukupan modal (CAR) perbankan per April 2023 mencapai 24,57%, naik dibandingkan April 2022 sebesar 24,28%," pungkas Mahendra.

Baca Juga: OJK: Stabilitas Sektor Jasa Keuangan Masih Terjaga di tengah Volatilitas Ekonomi Global

Penulis: Achmad Ghifari Firdaus
Editor: Ferrika Lukmana Sari

Bagikan Artikel: