Menu
Perbankan
Finansial
Asuransi
Multifinance
Fintech
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pengguna Baru Kredivo Melonjak hingga 65% Pada 2022

Pengguna Baru Kredivo Melonjak hingga 65% Pada 2022 Kredit Foto: Kredivo
WE Finance, Jakarta -

Perkembangan fintech di Indonesia sangat pesat seiring dengan terus bertambahnya jumlah pengguna baru. Platform kredit digital PT FinAccel Finance Indonesia (Kredivo) misalnya, mencatat kenaikan jumlah pengguna baru sebesar 65% yoy pada 2022.

SVP Marketing & Communications Kredivo Indina Andamari mengatakan, semakin meningkatnya minat terhadap layanan keuangan digital perlu diimbangi dengan edukasi, terutama mengenai manfaat dan risiko penggunaan fintech agar tercipta ekosistem yang sehat di industri ini.

"Guna mengimbangi peningkatan jumlah pengguna baru fintech, Kredivo bekerja sama dengan KrediFazz melakukan edukasi kepada mahasiswa mengenai pentingnya berperilaku bijak dalam menggunakan fintech dengan memahami manfaat dan risikonya," ujarnya dalam keterangan resmi, Senin (5/6).

Adapun kegiatan edukasi ini dilaksanakan di Universitas Pembangunan Nasional (UPN) Veteran Jakarta pada Selasa (30/5). Meskipun angka literasi dan inklusi keuangan di Indonesia terus mengalami kenaikan, namun masih terdapat gap antara literasi keuangan dengan inklusi keuangan yang cukup tinggi yaitu mencapai 35,42%.

Tingginya gap tersebut telah membuat peran edukasi mengenai keuangan menjadi semakin krusial di masyarakat.
Pihaknya berharap tingkat literasi keuangan masyarakat dapat semakin meningkat sehingga gap antara literasi keuangan dengan inklusi keuangan dapat ditekan.

"Dengan demikian, maka akan semakin tercipta ekosistem layanan keuangan yang kondusif," kata Indina.

Baca Juga: Jokowi Terima 6 Kandidat Dewan Komisioner OJK, Berikut Daftarnya

Direktur Eksekutif Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI)Kuseryansyah mengatakan, saat ini edukasi kepada generasi muda mengenai penggunaan fintech menjadi semakin penting. Hal ini dikarenakan 60% pengguna fintech berasal dari kalangan generasi muda.

Sementara itu, Direktur Utama KrediFazz Anita Wijanto, mengimbau para mahasiswa untuk dapat menerapkan prinsip responsible borrowingdan smart spending. Hal tersebut agar dapat mencegah pengguna terjerumus ke dalam tindakan konsumtif-impulsif yang berisiko gagal bayar.

"Jika sudah mengalami gagal bayar di lembaga keuangan manapun termasuk fintech, tentunya akan mempengaruhi kelayakannya untuk mengambil kembali produk keuangan di masa depan," terangnya.

Responsible borrowing merupakan prinsip dalam mengambil pinjaman dengan mempertimbangkan kebutuhan dan kemampuan finansial pengguna secara hati-hati dan bijaksana. Sedangkan smart spending merupakan prinsip berbelanja atau menggunakan uang yang cerdas dan efektif, dengan mempertimbangkan skala prioritas kebutuhan dengan bijak.

Sejalan dengan hal tersebut, KrediFazz mencatatkan pertumbuhan pengguna baru mencapai 30% yoy. Kenaikan jumlah pengguna baru fintech ini juga didukung dengan tingginya persentase Compound Annual Growth Rate (CAGR) fintech lending tahun 2018-2022 yang bersumber dari transaksi pengguna baru yang mencapai 50%.

Baca Juga: Lewat Ajang Formula E, Allianz Indonesia Dukung Mobilitas Ramah Lingkungan

Penulis: Achmad Ghifari Firdaus
Editor: Ferrika Lukmana Sari

Bagikan Artikel: