
Sebagai bentuk komitmen pemberdayaan untuk masyarakat Indonesia, PT JULO Teknologi Finansial (JULO), meluncurkan fitur biaya pendidikan yang dapat digunakan oleh jutaan pengguna kredit digital JULO di lebih dari 250 ribu institusi di Indonesia.
Head of Marketing JULO, Mikhal Anindita mengatakan fitur baru tersebut membawa angin segar di tengah penggunaan layanan serupa yang didominasi oleh pinjaman dana tunai dan paylater untuk keperluan konsumtif semata.
"Memiliki visi untuk membuat masyarakat Indonesia menjadi lebih berdaya melalui kredit digital, rilis fitur pionir cicil biaya pendidikan ini merupakan komitmen JULO untuk melanjutkan rangkaian inovasi fitur," ujar Mikhal dalam keterangan resmi, dikutip Rabu (24/5).
Selain itu, fitur tersebut menjadi satu-satunya layanan kredit digital perorangan di Indonesia yang memfasilitasi pembiayaan berbagai keperluan pendidikan secara menyeluruh, seperti biaya sekolah, SPP, uang kegiatan, kuliah hingga pendidikan informal, dan pelatihan kursus.
Baca Juga: BNI Tawarkan Sukuk Tabungan Seri ST010, Bisa Dipesan Lewat BNI Mobile Banking
"Berkaca dari riset konsumen JULO di mana 72% penggunaan kredit JULO ditujukan untuk peningkatan kualitas hidup termasuk biaya pendidikan sehingga fitur ini dapat membantu masyarakat Sabang sampai Merauke untuk menjadi lebih produktif dengan mengenyam pendidikan secara lebih baik," ungkapnya.
Sebagai informasi, pada bulan pertama dirilis fitur ini telah digunakan konsumen JULO lintas jenjang pendidikan dari SD, SMP, SMK, universitas di berbagai kota di Indonesia termasuk Medan, Pekanbaru, Jabotabek, Malang, Gorontalo, sampai Jayapura.
JULO juga merupakan perusahaan finansial teknologi inovatif yang bertujuan untuk memberikan solusi akses kredit digital kepada masyarakat di Indonesia melalui basis aplikasi. Akses kredit yang mudah dan terjangkau akan membantu masyarakat dalam memenuhi kebutuhan finansial, memperbaiki kualitas hidup dan meningkatkan perputaran perekonomian negara.
Baca Juga: Pacu Kapasitas Retail Banking, Kredit Konsumer BRI Tembus Rp 173,8 triliun
Penulis: Wenti Ayu Apsari
Editor: Ferrika Lukmana Sari
Tag Terkait: