Menu
Perbankan
Finansial
Asuransi
Multifinance
Fintech
Video
Indeks
About Us
Social Media

Ini Strategi Bank Mandiri Redam Dampak Inflasi dan Kenaikan Suku Bunga

Ini Strategi Bank Mandiri Redam Dampak Inflasi dan Kenaikan Suku Bunga Kredit Foto: Sufri Yuliardi
WE Finance, Jakarta -

Suku bunga Bank Indonesia (BI) 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRR)  telah meningkat kurang lebih sebesar 225 bsp sejak Agustus 2022. Hingga Maret 2023, posisi suku bunga acuan BI berada di angka 5,75%.

Direktur Keuangan & Strategi Bank Mandiri Sigit Prastowo mengatakan, kebijakan moneter yang pre-emptive dan forward looking dari BI ini terbukti telah meredam laju inflasi di Indonesia menjadi 4,97% pada Maret 2023, setelah sebelumnya sempat menyentuh angka 5,95% pada September 2022.

"Bank Mandiri memperkirakan bahwa tren penurunan inflasi akan terus berlanjut sehingga sesuai dengan target inflasi BI di antara 2%-4%. Kami juga memperkirakan bahwa kenaikan suku bunga akan mencapai puncaknya di semester I 2023," ujarnya belum lama ini.

Pada semester II 2023, lanjut Sigit, pergerakan suku bunga ini akan cukup stabil. Di samping itu, pihaknya juga secara konsisten melakukan kajian penyesuaian suku bunga kredit dan Dana Pihak Ketiga (DPK) dengan mempertimbangkan beberapa hal.

"Tentunya suku bunga acuan, kita juga melihat suku bunga pasar, kondisi likuiditas, struktur biaya dana, dan arah kebijakan dari regulator," ungkapnya.

Baca Juga: Laba Bersih BTN Syariah Melonjak 40% pada Kuartal I 2023

Sejalan dengan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia, Sigit menyampaikan, sejak tahun lalu tren pertumbuhan DPK secara industri mulai melandai dan terjadi kenaikan cost of fund atau biaya dana.

"Bank Mandiri secara aktif kompetitif di market, yakni kalau kita lihat adanya kenaikan biaya dana dari 1,3% di kuartal IV 2022 menjadi 1,69% pada kuartal I 2023. Sebagai respons atas kenaikan dari BI rate dan kompetisi di market di akhir tahun dan terus berlanjut sampai awal tahun 2023," terangnya.

Di sisi lain, dampak kenaikan suku bunga tersebut akan terus dijaga dan diperhatikan oleh perusahaan agar tidak mempengaruhi kualitas dari debitur. Selain itu, bank pelat merah ini juga akan terus memperhatikan kompetisi di pasar.

"Dari sisi aset, repraising ini kita lakukan dengan sangat selektif terutama pada portofolio kredit yang mengikuti suku bunga referensi atau referensi rate," pungkasnya.

Baca Juga: Transaksi Digital Melonjak, BSI Kantongi Pendapatan Komisi Rp 64 Miliar di Kuartal I 2023

Penulis: Achmad Ghifari Firdaus
Editor: Ferrika Lukmana Sari

Bagikan Artikel: