Didominasi Segmen Mikro, Penyaluran Kredit BRI Capai Rp 1.180,12 Triliun

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI) mencatatkan pertumbuhan yang positif pada segmen penyaluran kredit dan pembiayaan mencapai Rp 1.180,12 triliun pada kuartal I 2023. Kenaikan kredit tersebut, didominasi oleh segmen mikro yang tumbuh sebesar 11,18% secara tahunan (yoy).

Direktur Utama BRI Sunarso mengatakan kemampuan BRI dalam menyalurkan kredit diimbangi dengan pengelolaan manajemen risiko yang prudent, yakni tercermin dari rasio kredit macet (NPL) pada akhir kuartal I 2023 sebesar 2,86% atau membaik dari NPL kuartal I 2022 sebesar 3,09%.

“Khusus untuk segmen UMKM porsinya telah mencapai 83,86% dari total kredit BRI atau setara dengan Rp 989,64 triliun,” ujar Sunarso dalam konferensi pers, dikutip Jumat (28/4).

Baca Juga: Tingkatkan Inklusi Keuangan, OJK Dorong Program Kemandirian Ekonomi Desa

Menurutnya, perbaikan rasio NPL membuat credit cost BRI membaik dari semula 2,78 persen pada kuartal I 2022 menjadi 2,39 % di akhir kuartal I 2023. Meski begitu, BRI tetap menyediakan pencadangan yang memadai dengan NPL Coverage mencapai 282,49 %. 

Selanjutnya, BRI juga berhasil menjaga rasio keuangan pada level yang baik, terlihat dari Loan to Deposit Ratio (LDR) berada pada level 84,94%. Kemudian mencatatkan rasio kecukupan modal (CAR) mencapai 24,98% berada di atas minimum ketentuan regulator yang sebesar 17,5% dan risk appetite perusahaan sebesar 19%.

“Dengan rasio kecukupan modal yang sangat memadai tersebut, BRI mampu mengantisipasi seluruh risiko utama yang terjadi dalam pengelolaan bank baik risiko pasar, kredit maupun operasional serta mendukung pertumbuhan bisnis ke depan secara jangka panjang," katanya.

Baca Juga: Didukung Pendanaan yang Solid, Laba BSI Tembus Rp 1,46 Triliun