Menu
Perbankan
Finansial
Asuransi
Multifinance
Fintech
Video
Indeks
About Us
Social Media

Bank Sumut Catatkan Pertumbuhan Aset dan Kredit di Kuartal I 2023

Bank Sumut Catatkan Pertumbuhan Aset dan Kredit di Kuartal I 2023 Kredit Foto: Sufri Yuliardi
WE Finance, Jakarta -

Bank Pembangunan Daerah Sumatra Utara (Bank Sumut) mencatatkan pencapaian gemilang selama kuartal I 2023.
Direktur Keuangan dan Teknologi Informasi Bank Sumut Arieta Arianti mengatakan perusahaan berhasil mempertahankan aset sebesar Rp 41 triliun.

Angka tersebut mengalami peningkatan sebesar 0,4% atau setara dengan Rp 16 miliar. Sementara dari sisi aset, Bank Sumut berhasil menduduki posisi ke-6 dari seluruh Bank Pembangunan Daerah (BPD) di seluruh Indonesia. Meskipun demikian, pencapaian tersebut mengalami penurunan dari yang sebelumnya berhasil merebut posisi ke-5.

“Penurunan tersebut karena utilisasi anggran di tahun kemarin yang cukup besar sehingga mempengaruhi dana pihak ketiga (DPK) yang pada akhirnya mempengaruhi total aset kita," ujar Arieta dalam keterangan resmi, dikutip Jumat (14/4).

Kemudian, dari sisi kredit, meningkat 11,1% atau setara dengan Rp 2,836 triliun. Selain itu, Bank Sumut mencatatkan total kredit dan pembiayaan sebesar Rp 27,3 triliun. Dari sisi komposisi, kredit produktif berhasil tumbuh walau secara keseluruhan masih didominasi kredit konsumsi.

"Per Maret kami sudah berhasil mencapai komposisi di 45% yang sebelumnya di tahun lalu itu masih ada di 40%,” ungkapnya.

Baca Juga: Gandeng PermataBank, Prudential Hadirkan PruProteksi Griya

Selanjutnya, dia menyampaikan bahwa perusahaan selalu berkomitmen untuk mencapai taget penyaluran kredit usaha rakyat (KUR) yang Rp 1,3 triliun hingga Maret 2023. 

“Tahun ini dengan target Rp 1,5 triliun, kami upayakan untuk bisa kita capai. Dengan demikian outstanding KUR di Maret 2023 dibandingkan 2022 juga cukup besar pertumbuhannya sebesar 42,9%, sekarang ada di Rp 1,9 triliun,” jelasnya.

Arieta menjelaskan rasio profitabilitas Bank Sumut ditunjukkan melalui NIM (Net Interest Margin) dan BOPO (Biaya Operasi Pendapatan Operasi). Adapun Bopo dari sisi efisiensi terkait bagaimana perusahaan mengelola tingkat efisiensi yang tahun lalu 74,81% dan tahun ini diturunkan menjadi 73,80%.

Lebih lanjut, dari sisi risiko kredit (NPL) Gross tercatat 2,72% dan NPL Nett sebesar 1,31%. Jika dibandingkan dengan perolehan tahun lalu, kondisinya cukup membaik. Namun, sedikit terkoreksi jika dibandingkan dengan posisi Desember. 

Sedangkan secara likuiditas tercermin dari rasio AL dibanding NCO yang berada di angka 93,04%, dengan batas ketentuan adalah 50%. Artinya, secara tingkat likuiditas Bank Sumut sangat likuid.

"Yang bisa meng-cover kebutuhan penarikan. Hal itu menunjukkan tingkat rasion likuiditas yang sangat sehat,” pungkasnya.

Baca Juga: Aset Bank Jateng Tembus Rp 84,49 Triliun pada 2022

Penulis: Wenti Ayu Apsari
Editor: Ferrika Lukmana Sari

Bagikan Artikel: