Menu
Perbankan
Finansial
Asuransi
Multifinance
Fintech
Video
Indeks
About Us
Social Media

Melalui POJK 28/2022, Igloo Prediksi Akan Tingkatkan Bisnis Insurtech di Tanah Air

Melalui POJK 28/2022, Igloo Prediksi Akan Tingkatkan Bisnis Insurtech di Tanah Air Kredit Foto: Igloo
WE Finance, Jakarta -

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) telah menerbitkan Peraturan OJK No. 28 Tahun 2022 tentang Perubahan Atas Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 70/POJK.05/2016 tentang Penyelenggaraan Usaha Perusahaan Pialang Asuransi, Perusahaan Pialang Reasuransi, dan Perusahaan Penilai Kerugian Asuransi.

Secara umum, aturan terseut mengatur mengenai pokok pelayanan asuransi digital, termasuk insurtech, yang meliputi ruang lingkup layanan pialang asuransi digital dan perlindungan konsumen.

Kemudian kerja sama perusahaan pialang asuransi dengan pihak ketiga. Selain itu, peraturan ini juga mengatur kewajiban perusahaan asuransi untuk memastikan tenaga ahli agar menjalankan tugas dan tanggung jawabnya.

Salah satu pemain insurtech, Igloo menyambut baik inisiatif OJK tersebut. Country Manager Igloo Indonesia, Henry Mixson berharap aturan tersebut akan semakin meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap perusahaan insurtech sehingga berdampak pada pertumbuhan bisnis insurtech dalam negeri.

"Kami percaya bahwa industri insurtech memiliki potensi pertumbuhan yang signifikan di Indonesia. Berdasarkan data terbaru dari OJK, produksi premi pialang asuransi yang menyediakan layanan insurtech mencapai Rp 3,88 triliun atau tumbuh 112% yoy pada 2022," jelas Henry kepada WE Finance, Jumat (31/3).

Ia menyebut nilai tersebut mencakup pangsa pasar sebesar 2% yang juga menunjukkan potensi pertumbuhan baik di masa mendatang. Terkait hal itu, Igloo telah berkoordinasi dengan OJK terkait berbagai peraturan terbaru, termasuk potensi perizinan sebagai pialang asuransi digital. 

Henry menyampaikan, bahwa pihaknya terus berkomitmen memenuhi dan mengikuti semua peraturan yang berlaku di Indonesia, maupun di negara lain tempat perusahaan beroperasi.

Baca Juga: Bank Sahabat Sampoerna Cetak Laba Bersih Rp 26,8 Miliar pada 2022

Di tahun ini, Igloo menargetkan pertumbuhan bisnis hingga tiga kali lipat di Indonesia. Beberapa strategi telah dipersiapkan untuk mencapai target tersebut seperti menawarkan lebih banyak produk ke pasar, meningkatkan jumlah mitra distribusi, dan mendukung lebih banyak kebutuhan pelanggan. 

"Kami akan bekerja keras untuk menjangkau lebih banyak konsumen, meningkatkan efisiensi harga, dan melindungi konsumen dari lebih banyak risiko," tuturnya.

Secara global, Igloo telah menunjukkan pertumbuhan positif dengan memperkuat kemitraan bersama lebih dari 55 perusahaan di 7 negara dan menawarkan lebih dari 15 produk. Sejak 2019, Igloo telah mendistribusikan lebih dari 300 juta polis dan meningkatkan Gross Written Premium (GWP) sebesar 15 kali lipat. 

Baru-baru ini, Igloo juga berhasil menggalang dana tambahan senilai US$ 27 juta dalam pendanaan perpanjangan Seri B (Series B extension), menutup babak pendanaan Seri B  sebesar US$ 46 juta.  

Pendanaan Seri B untuk Igloo diawali dengan perolehan dana sebesar US$ 19 juta pada Maret 2022 yang dipimpin oleh Cathay Innovation, dengan tambahan investasi dari ACA dan sejumlah investor sebelumnya termasuk OpenSpace. 

"Dana tambahan tersebut memungkinkan kami memiliki pondasi finansial selama beberapa tahun ke depan dan akan digunakan untuk mempekerjakan tenaga IT dan membangun infrastruktur guna memberikan layanan terbaik kepada pelanggan," jelas Henry.

Sebagai perusahaan insurtech regional di Asia Tenggara, Igloo juga memahami pentingnya keamanan data dan privasi, terutama terkait informasi konsumen. Beberapa cara yang dilakukan untuk melindungi data konsumen, di antaranya adalah tinjauan rutin, pelatihan, dan panduan berkelanjutan untuk para karyawan. 

"Kami selalu memastikan bahwa mereka memahami risiko serta cara terbaik untuk melindungi data pelanggan. Selain itu, kami juga menerapkan kontrol akses yang ketat, penggunaan enkripsi, serta tindakan keamanan lainnya untuk melindungi sistem dan data konsumen," tutup Henry.

Baca Juga: Perkuat Ekonomi ASEAN, OJK Dorong Peningkatan Inklusi dan Literasi UMKM

Penulis: Alfi Salima Puteri
Editor: Ferrika Lukmana Sari

Bagikan Artikel: