Menu
Perbankan
Finansial
Asuransi
Multifinance
Fintech
Video
Indeks
About Us
Social Media

Bank Sahabat Sampoerna Cetak Laba Bersih Rp 26,8 Miliar pada 2022

Bank Sahabat Sampoerna Cetak Laba Bersih Rp 26,8 Miliar pada 2022 Kredit Foto: Antara/Sigid Kurniawan
WE Finance, Jakarta -

Bank Sahabat Sampoerna (Bank Sampoerna) berhasil mencatatkan kinerja positif sepanjang 2022. Hal ini tercermin dari laba bersih perseroan mencapai Rp 26,8 miliar, turun dibandingkan tahun 2021 sebesar Rp 86,20 miliar. 

Direktur Keuangan dan Perencanaan Bisnis Bank Sampoerna Henky Suryaputra mengatakan, pendapatan laba tersebut diiringi dengan pendapatan bunga bersih yang sebesar Rp 830,2 miliar atau meningkat 15,3% dibandingkan periode yang sama tahun 2021. 

"Kenaikan ini terutama dicapai melalui penurunan beban bunga sebesar hampir 32,9% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya menjadi Rp 384,4 miliar," ujar Henky dalam keterangan resmi, Kamis (30/3). 

Masih dalam periode yang sama, Bank Sampoerna menyalurkan pinjaman sebesar Rp 10,1 triliun, meningkat 18,5% yoy pada 2022. Sementara dari sisi penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) meningkat 10,3% yoy menjadi Rp 10,4 triliun pada akhir tahun 2022. 

"Hampir 40% dari pinjaman yang diberikan merupakan pinjaman usaha secara langsung ke UMKM. Kami menghitung pinjaman multiguna yang diberikan ke UMKM dan ke institusi keuangan yang kemudian menyalurkannya ke UMKM, maka sesungguhnya sekitar 62% pinjaman yang disalurkan dan dimanfaatkan oleh UMKM," terangnya. 

Baca Juga: Jalan Program Tanggung Jawab Sosial, BNI Fokus pada 3 Pilar

Hingga akhir tahun lalu, sekitar 300.000 unit usaha maupun perorangan, termasuk lebih dari 77.000 UMKM dilayani Bank Sampoerna. Jumlah ini meningkat 4 kali lipat, dibandingkan unit usaha dan perorangan yang dilayani pada satu tahun sebelumnya. 

Adapun pertumbuhan pinjaman dicapai dengan tetap mempertahankan kualitas. Meski mengalami peningkatan, rasio pinjaman bermasalah (NPL) secara gross terhadap keseluruhan pinjaman dijaga pada tingkat 2,9%, meningkat tipis dari 2,7% pada akhir tahun 2021. 

"Peningkatan rasio NPL ini kami nilai wajar mengingat kondisi perbankan terus berangsur normal dengan terlampauinya pinjaman yang berada pada periode restrukturisasi," kata Henky.

Per akhir tahun 2022, jumlah pinjaman yang direstrukturisasi berada pada tingkat 23,2%, jauh menurun dari 33,1% per akhir tahun sebelumnya. Pada saat yang sama, kebijakan relaksasi restrukturisasi kredit bagi UMKM dalam rangka pemulihan ekonomi terkait Covid-19 telah diperpanjang oleh OJK hingga akhir 2024. 

Hal ini dimanfaatkan secara konservatif oleh Bank Sampoerna melalui penurunan persentase kredit direstrukturisasi serta peningkatan beban penyisihan penurunan nilai kredit hingga 48,5%. Sedangkan komitmen pemegang saham terealisasikan antara lain melalui peningkatan modal Bank Sampoerna menjadi lebih dari Rp 3 triliun sejak Juni 2022 lalu.

"Dengan demikian Bank Sampoerna memiliki rasio tingkat kecukupan modal atau Capital Adequacy Ratio (CAR) sebesar 33% pada akhir 2022 dan siap melayani lebih banyak UMKM di 2023 ini," lanjutnya. 

Baca Juga: Berikan Fasilitas Pembiayaan, BRI Finance Siap Akselerasi Pertumbuhan Motor Listrik

Lebih jauh Ali Rukmijah, CEO Bank Sampoerna, menyampaikan bahwa kinerja yang dicapai tak lepas dari kolaborasi dengan berbagai pihak dan pemanfaatan teknologi. Di tahun 2023 Bank Sampoerna telah bekerja sama dengan tidak kurang dari 40 perusahaan fintech, multifinance, KSP, dan institusi keuangan lain untuk memberikan pendanaan pada lebih banyak UMKM dan masyarakat umum. 

Teknologi juga telah diaplikasikan sesuai kebutuhan seperti pengintegrasian fungsi face recognition (pengenalan wajah) dan liveness detection (pengenalan wajah pada aplikasi adalah benar merupakan pengguna asli, bukan foto ataupun patung) untuk mempercepat proses pembukaan tabungan Sampoerna Mobile Saving secara daring. 

Di tahun 2023 ini juga Bank Sampoerna telah menjalankan open API (Application Programming Interface) yang memungkinkan mitra pihak ketiga membangun aplikasi dan layanan yang terintegrasi dengan layanan di Bank Sampoerna tanpa mengkompromikan keamanan jaringan ataupun data nasabah.

Selain capaian kinerja yang baik di tahun 2022, Bank Sampoerna juga meraih beberapa penghargaan antara lain diperolehnya perdikat Sangat Bagus dari Majalah Infobank, Penghargaan Best Digital Banking dari Berita Satu Media Holding dan meraih peringkat kredit idA-/Stable dari Perusahaan Pemeringkat Indonesia (Pefindo).

“Tidak hanya permintaan pinjaman telah terus menguat, tapi juga kecukupan modal di industri perbankan dan semakin padunya kolaborasi antara industri perbankan, fintech, dan industri lain, merupakan modal penting bagi pertumbuhan yang kuat dan berkualitas,” tutup Ali.

Baca Juga: Persiapan Capai 90%, Allianz Syariah Targetkan Spin Off Rampung Semester II 2023

Penulis: Achmad Ghifari Firdaus
Editor: Ferrika Lukmana Sari

Bagikan Artikel: