Menu
Perbankan
Finansial
Asuransi
Multifinance
Fintech
Video
Indeks
About Us
Social Media

Penyaluran Kredit Perbankan Terindikasi Meningkat pada Februari 2023

Penyaluran Kredit Perbankan Terindikasi Meningkat pada Februari 2023 Kredit Foto: Ferrika Lukmana Sari
WE Finance, Jakarta -

Bank Indonesia (BI) melaporkan bahwa penyaluran kredit baru perbankan pada Februari 2023 terindikasi meningkat dibandingkan bulan sebelumnya.

Hal ini tercermin dari Saldo Bersih Tertimbang (SBT) penyaluran kredit baru pada Februari 2023 yang tercatat positif sebesar 66,7%. Nilai tersebut berbalik dari SBT pada bulan sebelumnya yang tercatat negatif sebesar -7,2%.

Direktur Eksekutif Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono mengatakan, faktor utama yang memengaruhi penyaluran kredit baru tersebut antara lain permintaan pembiayaan dari nasabah, prospek kondisi moneter dan ekonomi ke depan, serta tingkat persaingan usaha dari bank lain.

"Berdasarkan kelompok bank, peningkatan penyaluran kredit baru pada Februari 2023 diprakirakan terjadi pada seluruh kategori bank mencakup bank umum, bank umum syariah dan Bank Pembangunan Daerah (BPD)," kata Erwin dalam keterangan resmi, dikutip Senin (27/3).

Berdasarkan jenis penggunaan, penyaluran kredit baru terindikasi meningkat pada seluruh jenis kredit. Jika dirinci, kredit investasi naik dari 43% menjadi 46,4%, kredit modal kerja naik dari 44,2% menjadi 55,8%, KPR dari 56,2% menjadi 66,3%, dan kredit konsumsi lainnya dari 47,9% menjadi 59,3%

Baca Juga: 4 Tips Mudah Kelola Keuangan Saat Ramadan

“Faktor utama yang memengaruhi prakiraan penyaluran kredit baru pada Februari 2023, yaitu permintaan pembiayaan dari nasabah, prospek kondisi moneter dan ekonomi ke depan, serta tingkat persaingan usaha dari bank lain,” jelasnya.

Penyaluran kredit baru diproyeksi terus meningkat pada Maret 2023, terindikasi dari nilai SBT perkiraan penyaluran kredit baru sebesar 78,9%. Peningkatan penyaluran kredit baru tersebut diprakirakan terjadi pada seluruh kategori bank dan seluruh jenis penggunaan.

Sejalan dengan peningkatan kredit baru, permintaan pembiayaan korporasi pada Februari 2023 juga terindikasi tumbuh positif dengan SBT sebesar 9,4%. Mayoritas pembiayaan terutama bersumber dari dana sendiri, diikuti oleh pemanfaatan fasilitas kelonggaran tarik dan pinjaman atau utang dari perusahaan induk.

Selain itu, kebutuhan pembiayaan korporasi terhadap kredit baru dari perbankan dalam negeri juga terindikasi meningkat dibanding bulan sebelumnya. Responden menyampaikan alasan pemilihan sumber pembiayaan, terutama dipengaruhi oleh aspek kemudahan dan kecepatan perolehan dana 80,0% dan biaya (suku bunga) yang lebih murah 13,7%.

Baca Juga: Dukung Wisata Halal, Zurich Syariah Luncurkan Direktori Halal Trip

Di sisi rumah tangga, permintaan pembiayaan baru terindikasi relatif stabil pada Februari 2023. Hal ini terindikasi dari pangsa responden rumah tangga yang menambah pembiayaan melalui utang atau kredit pada Februari 2023 sebesar 10,1 % dari total responden, relatif stabil dibandingkan dengan 10,6% pada bulan sebelumnya.

Erwin menjelaskan, mayoritas rumah tangga mengajukan jenis pembiayaan berupa kredit multiguna sekitar 43,7% dari total pengajuan pembiayaan baru. Dengan memilih bank umum sebagai sumber utama pembiayaan dengan pangsa sebesar 39,7%, sedikit meningkat dibandingkan 38,9% pada bulan sebelumnya.

Sementara jenis pembiayaan lainnya yang diajukan oleh responden adalah Kredit Kendaraan Bermotor (KKB) dengan pangsa 21,3%, kredit peralatan rumah tangga dengan pangsa 12%, Kredit Kepemilikan Rumah (KPR) dengan pangsa 9,5%, dan kartu kredit dengan pangsa 5%

"Adapun sumber pembiayaan lainnya yang menjadi preferensi rumah tangga untuk memenuhi kebutuhan pembiayaan antara lain koperasi dan leasing," pungkasnya.

Baca Juga: IFG Life Luncurkan Unit Link Sesuai Aturan Baru OJK

Penulis: Achmad Ghifari Firdaus
Editor: Ferrika Lukmana Sari

Bagikan Artikel: