Menu
Perbankan
Finansial
Asuransi
Multifinance
Fintech
Video
Indeks
About Us
Social Media

BRI Finance Targetkan Pembiayaan Mobil Baru Naik 40% pada Momen Ramadan

BRI Finance Targetkan Pembiayaan Mobil Baru Naik 40% pada Momen Ramadan Kredit Foto: PT BRI Multifinance Indonesia (BRI Finance)
WE Finance, Jakarta -

PT BRI Multifinance Indonesia (BRI Finance) fokus mengoptimalkan pembiayaan di segmen konsumer untuk mendorong kinerja di ramadan tahun ini. Hal itu seiring dengan daya beli masyarakat yang tumbuh seingga BRI Finance menghadirkan penawaran spesial bagi nasabah.

Direktur Bisnis BRI Finance Primartono Gunawan mengatakan untuk momentum Ramadan tahun ini perseroan mengoptimalkan pembiayaan di segmen konsumer, yakni dengan menyiapkan program khusus penjualan.

“Program penjualan untuk mobil baru atau new car, Bri Finance menawarkan uang muka atau DP-nya ringan mulai 10%. Sedangkan untuk  pembiayaan  used car atau mobil bekas DP mulai 15%. Jadi senjatanya ada di DP murah,” ujar Prima dalam keterangan resmi, dikutip Jumat (24/7).

Program DP tersebut mulai diberlakukan BRI Finance sejak 20 Maret 2023 hingga 31 Mei 2023. Kemudian dengan program tersebut, perseroan menargetkan pertumbuhan pembiayaan mobil baru pada ramadan dapat bertumbuh 40% dibandingkan dengan bulan-bulan sebelumnya.

Sementara target pertumbuhan pembiayaan mobil bekas yang dibidik pada ramadan tahun ini meningkat 50%.
Menurut Prima, target kenaikan pembiayaan mobil bekas lebih tinggi karena pasar used car yang besar.

Baca Juga: Ini Sederet Komitmen OJK Untuk Dukung Ekonomi Hijau

Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), rata-rata penjualan mobil baru di tanah air mencapai satu juta unit per tahun, sedangkan rata-rata penjualan mobil bekas per tahun bisa lima kali lipat dari mobil baru. Di sisi lain, marjin pembiayaan mobil bekas pun lebih besar dibandingkan dengan mobil baru.

“Pertumbuhan pembiayaan diproyeksikan meningkat tinggi  saat Ramadan. Ke depan perusahaan akan melakukan rekomposisi portofolio aset dalam rangka optimalisasi pendapatan dan laba. Pasarnya used car luas banget. Penjualan New car setahun rata-rata 1 juta unit, sedangkan  penjualan used car marketnya bisa 5 kali lipatnya,” jelas Prima.

Melalui momentum Ramadan, BRI Finance optimistis terhadap permintaan pembiayaan kendaraan listrik, bahkan untuk mobil listrik jauh-jauh hari BRI Finance sudah mematok DP mulai dari 0%.

Hal itu, mengacu pada ketentuan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dengan memenuhi Peraturan OJK No. 35 tahun 2018 dan Peraturan OJK No. 10 tahun 2019.

"Pemerintah telah memberikan stimulus khusus untuk mendongkrak penjualan kendaraan listrik di Tanah Air, seperti Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 7 Tahun 2022 tentang Penggunaan Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai sebagai kendaraan dinas operasional dan kendaraan perorangan dinas instansi pemerintah pusat dan pemerintah daerah," ungkapnya.

Melalui Inpres ini, instansi pemerintah pusat hingga daerah diwajibkan menggunakan kendaraan listrik berbasis baterai sebagai kendaraan dinas operasional atau kendaraan perorangan dinas.

Terbaru, kebijakan bantuan pemerintah melalui insentif fiskal untuk pembelian kendaraan bermotor listrik berbasis baterai (KBLBB) roda dua. Program ini ditujukan agar harga kendaraan listrik lebih terjangkau, di mana sepeda motor listrik mendapat subsidi sebesar Rp 7 juta.

Selain itu, program bantuan untuk tahun anggaran 2023 ditargetkan 200.000 unit dan untuk tahun anggaran 2024 ditargetkan 600.000 unit, sedangkan program insentif untuk mobil listrik termasuk bus akan diumumkan pemerintah pada 1 April 2023.

“Saya optimistis, apa lagi sekarang kondisinya makin membaik dan  kelompok masyarakat yang membutuhkan kendaraan pun meningkat maka terdapat stimulus dari pemerintah," tutup Prima.

Baca Juga: Waspada! Ini Dua Penyakit yang Sering Dialami Saat Berpuasa

Penulis: Wenti Ayu Apsari
Editor: Ferrika Lukmana Sari

Bagikan Artikel: