Menu
Perbankan
Finansial
Asuransi
Multifinance
Fintech
Video
Indeks
About Us
Social Media

Fintech AdaKami Salurkan Pinjaman Rp 20 Triliun hingga Februari 2023

Fintech AdaKami Salurkan Pinjaman Rp 20 Triliun hingga Februari 2023 Kredit Foto: Istimewa
WE Finance, Jakarta -

Penyelenggara peer to peer lending (P2P), AdaKami berhasil menyalurkan pinjaman lebih dari Rp 20 triliun kepada 3,1 juta peminjam hingga Februari 2023.

Direktur Utama AdaKami Bernardino Moningka Vega mengatakan, AdaKami membuka akses yang lebih luas untuk masyarakat unbanked agar berkembang bersama sehingga mampu tingkatkan inklusifitas keuangan untuk memulihkan perekonomian nasional.

“Sejak awal beroperasi, AdaKami membawa visi besar dalam mendukung ekonomi indonesia semakin inklusif. Kami menyadari diperlukan rencana strategis jangka panjang untuk mewujudkan hal tersebut," ujar Bernardino dalam keterangan resmi, dikutip Jumat (24/3).

Untuk itu, AdaKami akan terus berupaya untuk mempersempit gap literasi dengan ragam inovasi teknologi serta langkah strategis untuk membuka akses keuangan digital yang semakin mudah, aman dan dekat dengan masyarakat. 

Selain itu, AdaKami juga terus membantu menyediakan layanan keuangan digital yang lebih cepat dan transparan sehingga diharapkan masyarakat makin bijak dalam memanfaatkan P2P lending yang turut membangun ekonomi menjadi inklusif.

"AdaKami turut mencermati credit gap yang masih cukup besar dan akses perbankan yang belum merata dengan terus meningkatkan akselerasi penggunaan alternatif pendanaan digital melalui keberadaannya sebagai mitra masyarakat yang terus bertumbuh," ungkapnya.

Baca Juga: Melalui PESAT, Bank Bjb Beri Akses Pendanaan dan Pembinaan Bagi UMKM di Indonesia

Untuk itu, AdaKami melakukan berbagai upaya, termasuk mentaati regulasi untuk mensertifikasi semua lini profesi yang terlibat dalam operasional AdaKami, di mana literasi tidak hanya dilakukan untuk pengguna dan calon pengguna tetapi secara internal.

"AdaKami juga terus berupaya melindungi konsumennya sesuai dengan tata kelola yang diatur dan diawasi oleh UU Pelindungan Data Pribadi. Apalagi, OJK menyebutkan masih ada lebih dari 130 juta individu yang belum memiliki akses perbankan per Oktober 2022," katanya.

Berdasarkan data OJK, terdapat lebih dari 100 pelaku fintech P2P lending yang secara resmi beroperasi di Indonesia, dimana Tingkat Keberhasilan Bayar 90 hari (TKB90) P2P Lending telah meningkat hingga 97,25% per Januari 2023.

Menurut Bernardino, jumlah para pelaku P2P Lending dengan skala TKB90 sebagai dasar operasional juga diyakini akan terus bertumbuh sehingga diperlukan dukungan dari para pemangku kepentingan untuk mengkomunikasikan peran strategis P2P Lending. Salah satunya melalui kegiatan literasi keuangan yang dilakukan pemain fintech.  

"AFPI menyatakan sepanjang 2022 fintech lending perlahan mulai meninggalkan citra buruk pinjol seiring dengan mulai meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap fintech lending resmi dan yang tidak tersertifikasi," tutupnya. 

Baca Juga: Sri Mulyani Kucurkan Rp 7 Triliun untuk Subsidi Kendaraan Listrik

Penulis: Wenti Ayu Apsari
Editor: Ferrika Lukmana Sari

Bagikan Artikel: