Menu
Perbankan
Finansial
Asuransi
Multifinance
Fintech
Video
Indeks
About Us
Social Media

Tekan Kasus Pinjol Ilegal, Rachmat Gobel Investasikan Rp 1,4 Triliun untuk Kembangkan Usaha Warga Gorontalo

Tekan Kasus Pinjol Ilegal, Rachmat Gobel Investasikan Rp 1,4 Triliun untuk Kembangkan Usaha Warga Gorontalo Kredit Foto: MPR
WE Finance, Jakarta -

Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Bidang Korinbang, Rachmat Gobel menghimbau masyarakat untuk selalu waspada terhadap kejahatan pinjaman online (pinjol), robot trading, dan foreign exchange (forex).

Menurutnya, kejahatan tersebut tidak hanya mengeruk uang dari masyarakat tapi juga untuk merusak dan melemahkan Indonesia.

“Kita harus waspada dan awas terhadap situasi ini. Ini melemahkan sendi-sendi kekuatan nasional dengan menghancurkan ekonomi rakyat,” tegas Gobel dalam keterangan tertulis dikutip Selasa (21/3).

Gobel mengaku telah 20 kali melakukan sosialisasi tentang bahaya pinjol ini, termasuk tujuh di antaranya di Kabupaten Gorontalo. Bahkan di Gorontalo sudah banyak korban berjatuhan akibat kejahatan pinjol, robot trading, dan investasi forex. 

Sementara itu, Kepala bagian hubungan kelembagaan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Ferddy Rahmadi menyampaikan bahwa ada seorang guru di Malang, Jawa Timur, yang awalnya cuma pinjam Rp 2 juta bisa menjadi hutang Rp 280 juta.

“Caranya gali lubang tutup lubang ke lembaga pinjol illegal. Hingga ada 141 lembaga yang ia pinjami,” kata Ferddy.

Hingga kini, sudah ada 4.567 lembaga pinjol ilegal yang telah ditutup OJK. Hingga akhir 2022, sudah Rp 528 triliun dana yang tersalurkan melalui pinjol yang legal.

Baca Juga: Dukung BSPI 2025, DANA Resmi Implementasikan Layanan BI-FAST

“Namun satu ditutup, muncul 10 lagi yang ilegal. Dalam satu hari bisa hadir satu juta lembaga pinjol illegal. Ini fenomena yang terjadi di negara-negara berkembang di Afrika dan Amerika Latin,” imbuh Ferddy.

Gobel mengatakan banyak faktor yang menjadi penyebab maraknya pinjol ilegal. Pertama, ada masalah ekonomi. Kedua, kondisi kemiskinan yang tinggi di masyarakat. Ketiga, ada oknum yang memang ingin memperparah kondisi ekonomi dan sosial Indonesia.

“Semuanya cuma mau bikin susah. Masyarakat jangan sampai terjebak. Memang mereka selalu mengiming-imingi dengan berbagai cara seperti hadiah maupun keuntungan hingga 200%. Untung 100% saja tidak ada. Jadi pasti itu bohong,” katanya.

Karena itu, Gobel mengingatkan masyarakat bahwa tidak ada kesuksesan yang instan. Jika ingin berhasil maka harus diimbangi dengan kerja keras. “Harus berkeringat. Tak ada sukses tanpa berkeringat,” katanya.

Baca Juga: SMF Renovasi 27 Rumah Tidak Layak Huni di Kawasan Kumuh Cirebon

Untuk memudahkan masyarakat Gorontalo mencari pekerjaan dan mengembangkan usaha, ia memutuskan untuk melakukan investasi di Gorontalo senilai Rp 1,4 triliun. Sebab, Gorontalo menjadi provinsi dengan predikat termiskin ke-5 di Indonesia.

"Ini yang menjadi faktor maraknya pinjol ilegal. Melalui investasi di industri pangan ini maka akan tercipta lapangan pekerjaan hingga 300 ribu, termasuk di sektor pendukungnya, yaitu di pertanian dan kelautan. Saya tak mau ada pengangguran di Gorontalo,” ucapnya.

Melalui investasi itu, Gobel mengajak generasi muda, khususnya para mahasiswa, untuk menjadi agen perubahan di Gorontalo. Gobel berharap, melalui investasi yang ia lakukan tersebut maka akan terjadi banyak perubahan di Gorontalo.

“Ekonomi akan bergerak lebih cepat, lapangan pekerjaan akan banyak tercipta, dan persaingan akan lebih ketat. Semua itu butuh kesiapan sumberdaya manusia dan kemampuan lembaga-lembaga pendidikan serta etos sosial baru yang lebih kompetitif. Akan ada peradaban baru di Gorontalo,” katanya.

Karena itu, ia mengaku tak ingin jika semua peluang itu justru akan direbut oleh orang lain yang datang ke Gorontalo seperti lapangan kerja yang justru diisi oleh orang - orang dari China.

Baca Juga: Gandeng IDEAL, Hijra Bank Fasilitasi Jutaan Keluarga Miliki Rumah Lewat HijraHome

Penulis: Alfi Salima Puteri
Editor: Ferrika Lukmana Sari

Bagikan Artikel: