Menu
Perbankan
Finansial
Asuransi
Multifinance
Fintech
Video
Indeks
About Us
Social Media

DPR Setujui Perry Warjiyo Kembali Jadi Gubernur Bank Indonesia

DPR Setujui Perry Warjiyo Kembali Jadi Gubernur Bank Indonesia Kredit Foto: Antara/
WE Finance, Jakarta -

Komisi XI Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) menyetujui Perry Warjiyo kembali menjabat sebagai Gubernur Bank Indonesia (BI) periode 2023-2028. Perry telah menyelesaikan uji kelayakan dan kepatutan atau fit and proper test pada Senin, 20 Maret 2023.  

Komisi XI DPR Puteri Komarudin mengungkapkan, bahwa Gubernur BI yang terpilih diharapkan terus menghasilkan inovasi dan terobosan guna mewujudkan visi sebagai bank sentral digital terdepan.

“Selamat kepada Pak Perry. Sebagai seorang pemimpin harus terus membawa perubahan secara menyeluruh di tubuh BI, seperti transformasi pada sumber daya manusia, budaya kerja, teknologi, dan kelembagaan. Sehingga, BI bisa semakin profesional, kredibel, dan akuntabel,” ujarnya dalam keterangan resmi, dikutip Selasa (21/3).

Saat ini, Perry Warjiyo masih menjabat sebagai Gubernur BI dan akan berakhir pada Mei 2023. Perry pun ditunjuk sebagai kandidat tunggal oleh Presiden RI Joko Widodo untuk kembali mengikuti fit and proper test Calon Gubernur BI periode 2023-2028 yang dilakukan di Komisi XI DPR.

Perry Warjiyo lahir di Sukoharjo pada tahun 1959. Setelah menempuh pendidikan di Fakultas Ekonomi Universitas Gajah Mada (UGM) Yogyakarta pada tahun 1982, Perry melanjutkan pendidikan di Iowa State University hingga meraih gelar Master pada 1989 dan meraih gelar Ph.D pada 1991.

Baca Juga: BI Siapkan 5.066 Titik Penukaran Uang Baru Jelang Lebaran Mulai 27 Maret, Ini Lokasinya

Sebelum menjabat sebagai Gubernur BI, Perry menjabat sebagai Deputi Gubernur BI periode 2013-2018. Perry juga pernah menjabat sebagai Asisten Gubernur untuk kebijakan moneter, makroprudensial dan internasional. Jabatan tersebut diemban setelah menjadi Direktur Eksekutif Departemen Riset Ekonomi dan Kebijakan Moneter BI. 

Sebelum kembali ke BI pada 2009, Perry menduduki posisi penting selama dua tahun sebagai Direktur Eksekutif di International Monetary Fund (IMF). Ia mewakili 13 negara anggota yang tergabung dalam South-East Asia Voting Group pada tahun 2007-2009.

Perry memiliki karier yang panjang di BI sejak 1984, khususnya di area riset ekonomi dan kebijakan moneter, isu-isu internasional, transformasi organisasi dan strategi kebijakan moneter, pendidikan dan riset kebanksentralan, pengelolaan devisa dan utang luar negeri, serta biro gubernur. 

Baca Juga: Transaksi Kartu Kredit Nasabah Bank Mandiri Melesat Hingga 17,7% pada 2022

Penulis: Achmad Ghifari Firdaus
Editor: Ferrika Lukmana Sari

Bagikan Artikel: