Menu
Perbankan
Finansial
Asuransi
Multifinance
Fintech
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pemerintah Dorong Pelaku UMKM Manfaatkan KUR Super Mikro, Bunga Kredit Hanya 3% per Tahun

Pemerintah Dorong Pelaku UMKM Manfaatkan KUR Super Mikro, Bunga Kredit Hanya 3% per Tahun Kredit Foto: Setkab.go.id
WE Finance, Jakarta -

Penyaluran kredit ke masyarakat telah menjadi salah satu motor penggerak pertumbuhan ekonomi nasional. Hal ini tercermin dalam kinerja penyaluran kredit perbankan yang mampu tumbuh 11,35% yoy diikuti terjaganya tingkat Non-Performing Loan (NPL) sebesar 2,44% pada Desember 2022.

Capaian ini lebih tinggi dari rata-rata pertumbuhan kredit selama 5 tahun sebelum pandemi Covid-19, yaitu 8,9%. Hal ini didorong pemerintah melalui berbagai cara, salah satunya dengan penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR).

Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Susiwijono Moegiarso menjelaskan, KUR ini diberikan kepada usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) produktif dan belum memiliki cukup agunan untuk mengakses pembiayaan, atau biasa disebut feasible namun unbankable.

"Pemerintah memberikan subsidi bunga atau subsidi marjin kepada debitur KUR yang di dalamnya termasuk penjaminan kredit, sehingga masyarakat dapat mengakses kredit yang mudah dan murah," ujar Susiwijono dalam keterangan tertulis, dikutip Senin (20/3).

Menurutnya, pemerintah terus mendorong pelaku UMKM pemula agar mengakses KUR, khususnya KUR Super Mikro, untuk mengembangkan usahanya. Skema KUR Super Mikro ini dioptimalkan kepada pekerja yang terkena PHK dan Ibu Rumah Tangga yang menjalankan usaha produktif.

Baca Juga: BNI Pastikan Likuditas Masih Aman Untuk Penuhi Kebutuhan Nasabah

Pemerintah pada tahun 2023 juga menurunkan suku bunga atau marjin KUR Super Mikro dari 6% menjadi sebesar 3% efektif per tahun untuk meningkatkan jumlah debitur KUR baru dan memperluas akses pembiayaan bagi usaha super mikro.

Calon debitur KUR Super Mikro dimudahkan dengan tidak dipersyaratkan lama minimal usaha 6 bulan seperti skema KUR lainnya, cukup diganti dengan bukti telah mengikuti pelatihan atau adanya pendampingan dari keluarga yang telah memiliki usaha.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto bilang KUR Super Mikro memiliki plafon pinjaman maksimal Rp10 juta dan hanya diberikan kepada calon debitur yang belum pernah mengakses pembiayaan KUR.

“Pemerintah menurunkan tingkat suku bunga KUR Super Mikro menjadi 3% demi menghadapi resiko stagflasi serta wujud keberpihakan kepada pekerja terkena PHK dan ibu rumah tangga yang menjalankan usaha produktif,” ungkapnya. 

Lebih lanjut, Susiwijono mengatakan, pemerintah terus mendorong peningkatan porsi kredit UMKM terhadap kredit perbankan sesuai dengan ketentuan dan kebijakan kita menjadi minimal 30% pada tahun 2024.

"Pencapaian target porsi kredit UMKM ini diharapkan dapat mempercepat penciptaan usaha baru di sektor UMKM, serta mampu mengurangi tingkat kemiskinan dan pengangguran,” tuturnya.

Pada tahun 2023, target penyaluran KUR ditetapkan sebesar Rp 450 triliun atau disesuaikan dengan kecukupan anggaran pada APBN 2023 disertai penambahan target debitur baru KUR paling sedikit 1,76 juta debitur dan target debitur graduasi KUR paling sedikit 2,36 juta debitur.

"Pemerintah akan terus mendorong para generasi muda Indonesia untuk dapat memanfaatkan skema pembiayaan dari Pemerintah, khususnya KUR Super Mikro," pungkasnya.

Baca Juga: SMF Renovasi 27 Rumah Tidak Layak Huni di Kawasan Kumuh Cirebon

Penulis: Alfi Salima Puteri
Editor: Ferrika Lukmana Sari

Bagikan Artikel: