Menu
Perbankan
Finansial
Asuransi
Multifinance
Fintech
Video
Indeks
About Us
Social Media

Rawan Uang Palsu, BI Imbau Masyarakat Jangan Tukar Uang di Pinggir Jalan

Rawan Uang Palsu, BI Imbau Masyarakat Jangan Tukar Uang di Pinggir Jalan Kredit Foto: Antara/Dedhez Anggara
WE Finance, Jakarta -

Bank Indonesia (BI) melaporkan peredaran uang palsu pada bulan ramadan dan idul fitri semakin menurun. Tiga tahun lalu, rata-rata uang palsu yang beredar sebanyak 9 lembar dari 1 juta lembar. Sementara tahun lalu hanya 5 lembar uang palsu yang ditemukan dari 1 juta uang yang diedarkan.

Direktur Eksekutif Departemen Pengelolaan Uang BI Marlison Hakim mengatakan, angka tersebut masih terbilang masih kecil dibandingkan jumlah uang yang diedarkan.

"Kalau masalah uang palsu di negara mana pun ada. Tapi syukurnya di Indonesia relatif masih kecil dibandingkan jumlah uang yg diedarkan. Angkanya terus menurun," ujarnya dalam acara Serambi 2023, Semarak Rupiah Ramadan dan Berkah Idulfitri di Jakarta, Senin (20/3).

Dalam rangka menyambut bulan ramadan dan idul fitri, Marlison mengimbau masyarakat agar tidak menukarkan uang melalui penjaja uang di pinggiran jalan yang tidak pasti keasliannya. Bagi masyarakat yang ingin menukarkan uang dapat dilakukan di kanal resmi seperti BI atau perbankan.

Menurutnya, jasa penukaran uang di pinggir jalan tersebut memanfaatkan kesempatan bagi masyarakat yang ingin menukarkan uang dengan cepat tanpa perlu repot-repot ke bank. Sementara uang yang diberikan tidak jelas keasliannya.

Baca Juga: Transaksi Kartu Kredit Nasabah Bank Mandiri Melesat Hingga 17,7% pada 2022

“Kami bekerja sama dengan pemda, kepolisian dan pihak terkait untuk melakukan tindakan pencegahan dalam uang palsu,” jelasnya.

BI telah menjalin kemitraan dengan perbankan dalam menyediakan layanan penukaran uang untuk menyambut bulan ramadan dan lebaran tahun ini. Adapun uang tunai yang disediakan sebesar Rp 195 triliun dengan penukaran uang senilai Rp 3,8 juta per paket.

Selain itu, BI bersama perbankan menyiapkan layanan penukaran ini melalui dua saluran. Pertama, BI akan memperluas kerja sama dengan perbankan dalam penyediaan uang tunai.

Nantinya, akan ada 5.066 titik penukaran oleh perbankan di seluruh Indonesia. Jumlah tersebut tumbuh 8% di bandingkan tahun 2022. 

Deputi Gubernur Bank Indonesia Aida S Budiman menambahkan, BI juga bekerja sama dengan perbankan menyediakan opsi layanan penukaran uang melalui kas keliling di pusat keramaian seperti terminal, pasar, dan stasiun). Selain itu, kas keliling susur sungai khusus Provinsi Sumatera Selatan, Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah.

"Sementara itu, di luar 5.066 titik layanan penukaran di perbankan tersebut, terhitung mulai 27 Maret 2023 sampai 19 April 2023," jelasnya.

BI bekerjasama dengan 16 bank wilayah DKI Jakarta untuk melakukan layanan kas keliling bersama. Kas keliling tersebut akan mengambil tempat di Masjid Hasyim Asya'ri, Masjid Istiqlal, Masji At Tin, Masjis Islamic Center, dan Masjid Al Azhar. Khusus untuk wilayah DKI Jakarta, terhitung dari 3 April - 14 April 2023.

Kemudian ada juga di pasar wilayah Jabodetabek yaitu Pasar Kopro, Pasar Pramuka, Pasar Rawa Bening, Pasar Slipi, Pasar Koja, dan Pasar Tebet pada tanggal 27 Maret - 20 April 2023, serta di Parkir Timur Gelora Bung Karno pada 8-9 April 2023.

"Khusus untuk layanan penukaran di kas keliling, masyarakat diharapkan memesan penukaran terlebih dahulu melalui aplikasi PINTAR?," terangnya.

Adapun mulai tanggal 15-19 April 2023, BI menambah lokasi layanan penukaran di jalur mudik melalui Program BI Peduli Mudik, yaitu di Rest Area Jalan Tol di Jawa, Lampung, Palembang, serta di alur penyeberangan di pelabuhan Merak, Bakauheuni, Ketapang, dan Gilimanuk.

"Untuk penukaran di jalur mudik ini, masyarakat tidak perlu memesan terlebih dulu melalui Aplikasi PINTAR," pungkasnya.

Baca Juga: Tranformasi Digital Berbuah Manis, BRI Kantongi Pendapatan Komisi Rp 1,59 Triliun dari BRImo

Penulis: Achmad Ghifari Firdaus
Editor: Ferrika Lukmana Sari

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: