Menu
Perbankan
Finansial
Asuransi
Multifinance
Fintech
Video
Indeks
About Us
Social Media

MSIG Life Cetak Laba Rp 365,84 Miliar, Naik 134,06% Pada 2022

MSIG Life Cetak Laba Rp 365,84 Miliar, Naik 134,06% Pada 2022 Kredit Foto: Ferrika Lukmana Sari
WE Finance, Jakarta -

PT Asuransi Jiwa Sinarmas MSIG Tbk (MSIG Life) berhasil mencatatkan pertumbuhan laba pada 2022. Berdasarkan laporan keuangan 2022, Sinarmas MSIG Life meraih laba bersih senilai Rp 365,84 miliar, atau naik 134,06 yoy. 

Presiden Direktur Sinarmas MSIG Life, Wianto Chen menerangkan bahwa terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi pertumbuhan laba perusahaan. Pertama, karena jumlah klaim yang jauh lebih baik dan sesuai dengan perkiraan.

"Kemudian juga dari sisi pertumbuhan memang karena best line-nya tahun lalu cukup rendah, nah tahun ini melonjaknya lumayan tinggi," tutur Wianto saat ditemui usai acara Indonesia Leading Economic Forum 2023 di Jakarta, Selasa (14/3).

Dengan realisasi itu, ia optimistis bisnis perusahaan akan tumbuh positif tahun ini. Diharapkan bisnis MSIG life lebih tinggi daripada kondisi market nasional. 

"Kita belum bisa sebut angkanya, tapi yang pasti, kita usahakan dari tahun ke tahun kita mau perform better," terangnya. 

Di tengah pertumbuhan laba, pendapatan premi MSIG Life justru turun. Tercatat pendapatan premi perseroan turun dari Rp 3,64 triliun pada 2021 menjadi Rp 2,59 triliun pada 2022.  

Baca Juga: Indika Energi Terima Kredit Rp 300 Miliar untuk Produksi Emas di Sulawesi Selatan

Wianto menjelaskan, penurunan ini terjadi pada produk unit link single premium atau premi sekali bayar dari mitra perbankan (bancassurance). 

"Jika dilihat line by line hanya terjadi satu penurunan. Di bancassurance, itu pun karena single premium. Kalau di yang lain-lain terutama di agensi, kita naiknya tinggi sekali, kita sekarang sudah masuk ke 10 besar di Indonesia," 

Walau begitu, ia menegaskan bahwa penurunan premi tersebut tidak terlalu berpengaruh pada kinerja perusahaan. Sebab, premi reguler tetap naik sehingga menopang bisnis untuk ke depan.  

"Life insurance ini kan, apalagi unit link, kamu jual belum hitung profit, baru nanti beberapa tahun ke depan. Jadi penurunan tuh lebih terjadi karena single premium, karena dari bank memang mengurangi penjualan dari single premium. Tapi dari regular premium kita naiknya lumayan signifikan, yang secara jangka panjang lebih sehat," jelas Wianto.

Baca Juga: Ini Strategi MSIG Indonesia untuk Perkuat Perlindungan Data Nasabah

Penulis: Alfi Salima Puteri
Editor: Ferrika Lukmana Sari

Bagikan Artikel: