BCA Kucurkan Dana Rp 16,33 Miliar untuk Transaksi Afiliasi, Untuk Apa?

PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) mengumumkan rencana transaksi afiliasi sebesar Rp 16,33 miliar untuk menyewa ruangan seluas 1.930,68 meter persegi di Gedung BCA, Grand Indonesia Lantai 35, Menteng, Jakarta Pusat. 

Berdasarkan keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia, dikutip Senin (6/3), Grand Indonesia merupakan afiliasi perseroan karena dikendalikan secara tidak langsung oleh pihak yang sama yaitu Robert Budi Hartono dan Bambang Hartono.

"Harga sewa sebesar Rp 235.000 per semi gross meter persegi per bulan dan total harga sewa untuk jangka waktu sewa 3  tahun adalah sebesar Rp 16,33 miliar belum termasuk PPN, yang akan dibayar di muka setiap 3 bulan," tulis manajemen BCA.

Sementara service charge atau biaya layanan sebesar Rp 106.000 per semi gross meter persegi per bulan yang akan dibayar di muka setiap 3 bulan. “Service charge dapat ditinjau kembali. Konsumsi listrik dihitung terpisah dan biayanya menjadi tanggungan penyewa," tulisnya.

Manajemen BCA mengungkapkan, pertimbangan dilakukan transaksi afiliasi ini karena lokasi yang berdekatan, sehingga akan memudahkan koordinasi dengan tim dari masing-masing unit kerja BCA yang menempati lokasi yang sama. Selain itu, harga sewa yang kompetitif dan menguntungkan menjadi alasan perusahaan. 

Baca Juga: Jadi Tujuan Investasi Masa Depan, BNI Berpeluang Kembangkan Bisnis di Afrika

Adapun rencana transaksi dengan GI akan memberikan manfaat dan keuntungan bagi BCA karena terpenuhinya kebutuhan area kerja untuk unit kerja yang akan melakukan penambahan sumber daya manusia (SDM) di lokasi yang berdekatan. Hal ini memudahkan tim yang akan menempati lantai 35 berkoordinasi dengan tim lainnya yang berada di gedung Menara BCA.

"Dengan melakukan rencana transaksi ini, dapat membantu kelancaran aktivitas operasional perseroan mengingat manajemen memiliki keyakinan bahwa sumber daya manusia merupakan salah satu faktor terpenting pendukung kesinambungan bisnis dan merupakan keunggulan kompetitif Perseroan dalam menghadapi dinamika lingkungan bisnis," tutupnya. 

Baca Juga: Kejagung Serahkan Aset Jiwasraya Senilai Rp 3,1 Triliun ke Kementerian BUMN