Menu
Perbankan
Finansial
Asuransi
Multifinance
Fintech
Video
Indeks
About Us
Social Media

Sasar UMKM dan Retail, Superbank Siap Garap Kredit ke Ekosistem Emtek dan Grab

Sasar UMKM dan Retail, Superbank Siap Garap Kredit ke Ekosistem Emtek dan Grab Kredit Foto: Wenti Ayu Apsari
WE Finance, Jakarta -

PT Superbank Indonesia (Superbank) terus melakukan inovasi seiring bertransformasinya menjadi bank digital yang menyasar para pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM) dan nasabah ritel.

Direktur Utama Superbank, Tigor M Siahaan mengatakan kehadiran Superbank diharapkan menjadi bank yang dapat diandalkan oleh nasabah untuk memberikan dukungan dan panduan untuk memenuhi kebutuhan dalam mencapai keinginan mereka.

Kali ini, Superbank akan fokus melakukan penetrasi kepada nasabah underbanked atau nasabah yang belum memiliki rekening bank atau akses layanan keuangan. Sehingga segmen tersebut masih belum banyak tergarap secara maksimal.

"Segmen ini masih luas, kami mencoba untuk memfokuskan di ekosistem kami," ujar Tigor dalam konferensi pers di acara SPARK Indonesia Banking & Finance Summit 2023 di Hotel Kempinski, Jakarta Senin (27/2).

Menurut Tigor, target sasaran tersebut bisa menjadi daya saing tersendiri bagi Superbank sebagai bank dengan layanan digital. Terlebih, penyaluran kredit dalam sebuah ekosistem akan lebih tepat sasaran karena memiliki sejumlah keunggulan. Salah satunya mengetahui bisnis yang dijalankan debitur lebih lengkap dan menjadi alternatif penilaian kredit.

"Misalnya ada penjual martabak di Grab Food, kita bisa lihat berapa banyak yang terjual, penjualannya ke mana saja, laku apa enggak dan ratingnya gimana. Data itu hanya kami yang punya sehingga bisa memberikan kredit scoring," kata Tigor.

Baca Juga: OJK Optimis Ekonomi Indonesia akan Baik-baik Saja Meski Ada Ancaman Resesi

Selain itu, bank yang sebelumnya bernama Bank Fama ini juga akan fokus menggarap pasar yang ada dalam ekosistem EMTEK Group dan Grab karena sangat potensial dan belum digarap.

Tigor berpendapat bahwa setiap perbankan ingin memberikan kredit kepada siapa saja. Namun, penyalurannya harus terukur sesuai dengan kapasitas kemampuan membayar debitur. Artinya, jangan sampai ada penyalahgunaan kredit oleh nasabah yang berpotensi menghasilkan kredit macet.

"Ada orang yang pinjam katanya buat renovasi, buat ekspansi tapi ternyata buat kawin lagi, foya-foya, itu kan enggak benar. Jadi, Superbank bank bisa memantau langsung bisnis yang dijalankan debitur. Sekaligus memantau perkembangan bisnis para kreditur. Itulah ekosistem yang akan kita gunakan ke depannya," ungkapnya.

Selanjutnya, Superbank juga akan melaunching produk di kuartal III-2023, Sementara hingga saat ini masih berfokus dari segi platform, infrastruktur, dan konnektivitas ekosistem.

Baca Juga: OJK Beberkan 4 Tantangan BPR dan BPRS Tahun Ini, Apa Saja?

Penulis: Wenti Ayu Apsari
Editor: Ferrika Lukmana Sari

Bagikan Artikel: