Menu
Perbankan
Finansial
Asuransi
Multifinance
Fintech
Video
Indeks
About Us
Social Media

Perluas Ekosistem Bisnis Emas, Pegadaian Gandeng Asosiasi Produsen Perhiasan Indonesia

Perluas Ekosistem Bisnis Emas, Pegadaian Gandeng Asosiasi Produsen Perhiasan Indonesia Kredit Foto: Pegadaian
WE Finance, Jakarta -

PT Pegadaian gandeng Asosiasi Produsen Perhiasan Indonesia (APPI) untuk membangun sinergi bisnis ekosistem emas di Indonesia. Dengan kerja sama tersebut, diharapkan akan memperkuat jaringan bisnis emas perseroan. 

Kerja sama ini ditandai dengan penandatanganan Memorandum Of Understanding (MOU), yang dilakukan oleh Direktur Utama Pegadaian Damar Latri Setiawan dan Ketua APPI sekaligus President Direktur PT Untung Bersama Sejahtera Eddy Susanto Yahya.

Selain itu, kerja sama ini turut disaksikan oleh Direktur Pemasaran dan Pengembangan Produk Pegadaian Elvi Rofiqotul Hidayah beserta para anggota APPI di Surabaya, Jawa Timur, pada Rabu (22/02).

Elvi yang turut hadir dalam acara tersebut mengatakan, kerja sama ini dilakukan untuk mendukung perkembangan bisnis Pegadaian yang semakin dinamis dan kompetitif. 

"Oleh karena itu, sinergi menjadi salah satu strategi untuk mampu bertahan dan bersaing dalam industri jasa keuangan," kata Elvi dalam keterangan resmi dikutip pada Sabtu (25/2). 

Elvi melanjutkan, di era disrupsi seperti saat ini, perusahaan yang mampu bertahan adalah perusahaan yang mau bersinergi dengan perusahaan lain. Salah satunya melalui sinergi dalam hal data dan pengembangan jaringan. 

Baca Juga: Perbaiki Kinerja, Bank Mega Rombak Jajaran Direksi dan Komisaris

Dengan begitu, kerja sama dengan APPI dinilai merupakan langkah yang tepat bagi Pegadaian untuk mewujudkan ekosistem emas dan juga dalam mengembangkan bullion services atau layanan produk emas. 

Adapun ruang lingkup dalam MOU ini antara lain kerja sama pemasaran produk, penyelenggaraan literasi dan sharing pengetahuan bidang ekosistem emas, serta untuk meningkatkan pengetahuan industri terhadap kegiatan usaha bullion services.

Pada kesempatan yang sama, Eddy mengaku siap mendukung Pegadaian untuk membentuk bullion services yang pertama di Indonesia. Dengan adanya bullion, diharapkan dapat membantu industri perhiasan emas di Indonesia dan hilirisasi ekspor emas. 

"Hal ini sejalan dengan program pemerintah untuk menghentikan ekspor bahan mentah emas (granula) sehingga Indonesia hanya akan melakukan ekspor emas berupa produk jadi perhiasan yang memiliki nilai tambah yang lebih tinggi dibandingkan granula seperti yang selama ini terjadi," terangnya. 

Selain itu, kehadiran Gold Metal Loan dengan bunga rendah akan mempermudah industri perhiasan emas dan toko emas untuk meningkatkan kapasitas produksinya. Kemudian akan dapat membuka lebih banyak lapangan pekerjaan dari sektor industri bisnis emas. 

Untuk itu, tambahnya, Indonesia dinilai memiliki faktor-faktor yang dibutuhkan untuk mendukung terciptanya layanan produk emas, di antaranya Indonesia yang memiliki tambang terbesar dan merupakan salah satu produsen emas terbesar di dunia. 

"Kemudian ada toko emas yang sangat banyak, dan juga kegemaran masyarakat Indonesia dalam investasi emas juga menjadi salah satu keuntungan yang mendukung terciptanya ekosistem emas di Indonesia," pungkasnya. 

Baca Juga: Margin Makin Tebal, Laba Bersih Bank Mega Sentuh Rp 4,05 Triliun di 2022

Penulis/Editor: Ferrika Lukmana Sari

Bagikan Artikel: