Menu
Perbankan
Finansial
Asuransi
Multifinance
Fintech
Video
Indeks
About Us
Social Media

Bank BTN Dorong Sekolah Properti Lahirkan Pengembang Perumahan Kompeten

Bank BTN Dorong Sekolah Properti Lahirkan Pengembang Perumahan Kompeten Kredit Foto: Antara/Makna Zaezar
WE Finance, Jakarta -

PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) berharap sekolah properti besutan Pesantren Property Indonesia (PPI) dan Greatedu melahirkan pengembang baru. Peserta yang sudah menjadi pengembang diharapkan dapat menyerap semua ilmu agar perkembangannya semakin pesat.

“Harapannya, lahir developer-developer baru yang turut menggerakkan perekonomian daerah dan negara,” ujar Kepala Cabang BTN Yogyakarta, Saniman dalam keterangan resmi, dikutip Selasa (21/2).

Menurutnya, kebutuhan hunian saat ini masih tinggi. Hal itu terlihat dari backlog kepemilikan hunian yang mencapai 11,4 juta orang, dan backlog hunian yang mencapai 7,6 juta orang. Karena itu, dia mengapresiasi sekolah properti yang mampu melahirkan pengembang baru untuk membangun hunian bagi masyarakat.

"Kami sangat mengapresiasi dan mendukung terselenggaranya acara sekolah properti ini. Karena penyediaan rumah sebagai sarana pembinaan keluarga yang layak dan terjangkau merupakan amanah Amanah UUD 1945 dan UU Perumahan & Lingkungan Permukiman Nomor 1/2011,” kata dia.

Baca Juga: Jalin Kerja Sama, Nasabah Mandiri Taspen dapat Perlindungan Asuransi Jiwa dari AXA Mandiri

Adapun sekolah properti yang digagas oleh PPI dan Greatedu ini dilangsungkan di Yogyakarta selama tiga hari, 17-19 Februari 2023. Sekolah tersebut dibimbing oleh para pakar-pakar properti yang sudah puluhan tahun menjadi pengembang properti di Indonesia.

“Akan sangat baik acara ini dilakukan secara berkala sehingga banyak peserta yang bisa menambah ilmu dan pengalamannya untuk menjadi seorang developer sukses,” ujarnya.

Sementara itu, Bambang Ifnurudin Hidayat, pakar properti sekaligus pendiri PPI mengatakan, kegiatan kali ini adalah sekolah properti offline perdana pascapandemi Covid-19. Nantinya, sekolah ini diharapkan dapat melahirkan pengembang - pengembang properti baru di Indonesia. 

Seperti diketahui, pemerintah mendorong pengembang properti agar menjadi lebih profesional, inovatif, dan berkomitmen tinggi agar dapat mengakselerasi pemulihan ekonomi nasional.

Adapun upaya yang dilakukan yaitu dengan melakukan reformasi regulasi melalui Undang-Undang Cipta Kerja guna mendorong kemudahan mekanisme layanan perizinan berusaha termasuk yang berkaitan dengan bangunan gedung.

Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan industri properti mampu menyerap tenaga kerja dan memberi dampak ikutan bagi industri lain.

Menurutnya, pengembangan sektor properti perlu dilakukan mengingat pertumbuhan jumlah penduduk perkotaan yang kini berada di kisaran 56,7% diprediksi akan meningkat menjadi 66,6% pada 2035 dan akan mencapai 70% pada 2045.

Baca Juga: Bidik Pensiunan, Bank Mandiri Taspen Kejar Pertumbuhan Kredit 15% pada 2023

Penulis: Achmad Ghifari Firdaus
Editor: Ferrika Lukmana Sari

Bagikan Artikel: