Menu
Perbankan
Finansial
Asuransi
Multifinance
Fintech
Video
Indeks
About Us
Social Media

Bank BTN Segera Terbitkan Obligasi dan EBA Retail Senilai Rp 1,5 Triliun

Bank BTN Segera Terbitkan Obligasi dan EBA Retail Senilai Rp 1,5 Triliun Kredit Foto: Sufri Yuliardi
WE Finance, Jakarta -

PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) akan menerbitkan surat utang dalam bentuk obligasi sebagai upaya untuk memperkuat likuiditas sekaligus mendukung penyaluran kredit perseroan pada tahun ini. 

Direktur Finance, Planning, and Treasury Bank BTN Nofry Rony Poetra mengungkapkan, perusahaan akan menerbitkan obligasi senilai Rp 1 triliun pada kuartal III 2023. Kemudian penerbitan Efek Beragun Aset (EBA) Retail senilai Rp 500 miliar pada kuartal II 2022. 

"Hal ini (penerbitan) untuk menjaga likuiditas dari pasar EBA dan pasar obligasi. Penggunaan dananya jelas untuk kredit,” ujar Nofry saat ditemui usai Konferensi Pers Kinerja BTN per 31 Desember 2022 di Menara BTN, Jakarta, Kamis (16/2). 

Meski demikian, Nofry mengatakan penerbitan obligasi belum masuk ke tahap proses, lantaran belum ada sekuritas yang ditunjuk sebagai penjamin emisi efek.

“Prosesnya kalau obligasi belum. Belum ada penjamin juga. Jadi biasanya kita tunggu dulu, tiga bulan sebelumnya. Baru kita mulai prosesnya," jelas Nofry.

Baca Juga: Laba BTN Melesat 28,15%, Capai Rp 3,04 Triliun di 2022

Rencana penerbitan surat utang tersebut sejalan dengan target kredit yang ingin dibidik perusahaan. Bank bersandi saham BBTN ini membidik penyalurkan kredit di kisaran 10% - 11% pada 2023. 

Bank optimis mencapai target tersebut seiring dengan kinerja cemerlang yang ditorehkan perusahaan pada tahun lalu. Tercatat penyaluran kredit BTN sepanjang tahun 2022 mencapai Rp 298,28 triliun atau tumbuh 8,53% yoy pada 2022.

Kredit pemilikan rumah (KPR) masih menjadi motor terbesar bagi pergerakan bisnis perusahaan. Secara total, KPR Bank BTN tumbuh hingga 9,23% yoy menjadi Rp 233,68 triliun per 31 Desember 2022. 

Pada segmen ini, KPR Subsidi tumbuh 11,61% yoy menjadi Rp 145,86 triliun pada akhir 2022. Dengan kinerja tersebut, bank pelat merah ini masih memimpin pasar KPR Subsidi dengan pangsa sebesar 83%. 

Baca Juga: Terkait Rencana Spin Off Unit Usaha Syariah, Bos BTN Masih Tunggu Peraturan OJK

Penulis: Alfi Salima Puteri
Editor: Ferrika Lukmana Sari

Bagikan Artikel: