Menu
Perbankan
Finansial
Asuransi
Multifinance
Fintech
Video
Indeks
About Us
Social Media

Dengan Biaya Dana yang Murah, BSI Berpeluang Tingkatkan Penetrasi Perbankan Syariah

Dengan Biaya Dana yang Murah, BSI Berpeluang Tingkatkan Penetrasi Perbankan Syariah Kredit Foto: Sufri Yuliardi
WE Finance, Jakarta -

PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) disebut memiliki peluang besar untuk terus tumbuh di tengah ketidakpastian ekonomi pada 2023. Sebab, perseroan memiliki keunggulan yang tidak dimiliki bank lain yaitu rendahnya biaya dana atau cost of fund (CoF) dan segmentasi pasar yang sangat besar.

Ekonom Muhammad Chatib Basri dalam acara BSI Wealth Insight: Creating Values in Times of Uncertainty mengatakan perbankan syariah dalam negeri saat ini memiliki penetrasi pasar yang masih kecil, yakni sekitar 6% di industri perbankan.

"Padahal Indonesia memiliki jumlah penduduk muslim terbesar di dunia, sehingga hal ini merupakan peluang pasar yang masih sangat luas," ujar Chatib dalam keterangan resmi, dikutip Jumat (17/2).

Dari sisi kinerja, jumlah dana pihak ketiga (DPK) mengalami pertumbuhan positif. DPK BSI mencapai Rp 261,49 triliun, yang didominasi oleh tabungan wadiah sebesar Rp 44,21 triliun dan berada di peringkat ke-5 untuk tabungan secara nasional dengan jumlah nasabah BSI mencapai 17,78 juta orang.

Baca Juga: Bank Mandiri Salurkan Kredit ke sektor Pengolahan Rp 144 Triliun pada 2022

"Pencapaian itu memberikan pengaruh positif terhadap rasio Cost of Fund (CoF) yang kian menurun sejak tahun 2021 hingga per Desember 2022 di level 1,62%," ungkapnya.

Menurut Chatib, ketidakpastian ekonomi pada 2023 juga memiliki implikasi pada industri perbankan. Siapa yang bisa menjaga biaya dana yang lebih murah akan lebih dilirik dan perbankan syariah memiliki peluang besar. 

"Potensinya jumlah penduduk muslim terbesar, tapi penetrasi pasar perbankan syariah masih kecil. Jadi, pertumbuhan masih 6% sehingga masih ada celah yang sangat besar untuk tumbuh," terang Chatib. 

Chatib yang juga menjabat Komisaris Utama PT Bank Mandiri (Persero) Tbk ini mengatakan, segmentasi pasar yang besar di Indonesia adalah celah bagi BSI untuk bisa meningkatkan penetrasi bisnis perbankan syariah dalam negeri.

"Keunggulan lain adalah soal segmentasi pasar. Tahun ini bukan tahun yang mudah, tapi BSI memiliki biaya dana yang murah maka akan menjadi bank yang secara relatif punya potensi untuk tumbuh bahkan dalam kondisi tingkat bunga tinggi di 2023,” ucapnya.

Pada kesempatan tersebut, Direktur Utama BSI Hery Gunardi mengatakan Bisnis Wealth Management BSI tumbuh impresif pada 2022. Sepanjang tahun 2022 nasabah BSI Prioritas tumbuh sebesar 19,13 persen dari jumlah nasabah lebih dari 52 ribu nasabah.

BSI Prioritas juga menawarkan layanan Sharia Wealth Management yang memberikan pengalaman berbeda dengan wealth management konvensional. BSI juga menyediakan produk investasi mulai dari reksa dana, sukuk, emas dan deposito. 

Sementara untuk Wealth Protection, BSI sebagai agen penjualan produk asuransi jiwa, kesehatan dan pendidikan. BSI juga menyediakan konsultasi waris berbasis hukum islam dan konsultasi pajak sebagai Wealth Distribution. 

Adapun yang membedakan sharia wealth management dengan konvensional adalah adanya Wealth Purification, yaitu pemurnian kekayaan yang dimiliki melalui zakat, infaq, sedekah, dan qakaf.

Baca Juga: Jangkau Seluruh Segmen, BSI Diminta Perbesar Kredit Korporasi

BSI tak ketinggalan menghadirkan BSI Wealth Insight untuk meningkatkan literasi finansial syariah serta outlook perekenomian syariah ke depan. BSI dengan berbagai produk finansial dan produk investasi syariah dinilai akan menjadi jawaban dari kebutuhan nasabah akan produk keuangan syariah.

“Dengan potensi ekonomi syariah yang terus tumbuh dan berkembang, BSI Wealth Insight dapat menjadi intermediary antara Bank Syariah Indonesia dengan nasabah untuk pemenuhan produk-produk keuangan," papar Hery.

Dalam kesempatan yang sama hadir pula CEO CT Corp Chairul Tanjung. Menurutnya, kehadiran BSI menjadi harapan bersama bahwa bank syariah dan institusi finansial lainnya juga bisa ikut tumbuh dan berkembang.

Oleh karena itu, pihaknya siap menjalin kerja sama dalam memperkuat ekosistem ekonomi syariah bersama BSI. Sebab, kehadiran BSI bukan hanya harapan masyarakat Indonesia saja, tetapi juga masyarakat islam. 

"Jadi ini adalah satu hal yang baik tentu kita dukung dan tadi saya sampaikan ke Pak Hery bahwa CT Corp siap untuk bekerja sama dengan BSI untuk mulai menjajaki kerja sama yang baik di semua ekosistem kita,” tutup Chairul.

Baca Juga: BSI Dorong Pembiayaan Sektor Riil dan Sindikasi

Penulis: Wenti Ayu Apsari
Editor: Ferrika Lukmana Sari

Bagikan Artikel: