Menu
Perbankan
Finansial
Asuransi
Multifinance
Fintech
Video
Indeks
About Us
Social Media

Adira Finance Sukses Cetak Laba Rp 1,6 triliun di 2022

Adira Finance Sukses Cetak Laba Rp 1,6 triliun di 2022 Kredit Foto: Wenti Ayu Apsari
WE Finance, Jakarta -

PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk (Adira Finance) berhasil mencetak laba senilai Rp 1,6 triliun, atau meningkat 32% pada 2022. Peningkat kinerja tersebut berkat aktivitas masyarakat yang berangsur - angsur pulih pasca pandemi Covid-19. 

Pesiden Direktur Adira Dinamika Multi Finance I Dewa Made Susila mengatakan peningkatan tersebut seiring dengan pertumbuhan ekonomi nasional yang kian membaik, didorong dengan peningkatan aktivitas masyarakat, angka investasi, hingga harga komoditas.

"Secara finansial kita bersyukur naik, kualitas aset kita juga bagus, profit kami tumbuh 3,2% menjadi Rp 1,6 triliun," kata Made, dalam dalam media update Adira Finance, di Jakarta, Jumat (9/2).

Menurut Made, pencapaian tersebut juga didorong oleh penurunan pada biaya bunga dan biaya kredit sepanjang 2022. Diikuti penurunan beban bunga sebesar 34% menjadi Rp 729 miliar akibat adanya penurunan pada jumlah pinjaman dan biaya pendanaan.

Selain itu, biaya kredit juga menurun hingga 35% yoy menjadi Rp 907 miliar. Kemudian, Return on Asset (RoA) dan Return on Equity (RoE) perusahaan juga terjaga masing-masing menjadi 8,6 17,4% pada 2022.

"Per Desember 2022, kualitas aset perusahaan menunjukan perbaikan yang ditandai rendahnya gross NPL konsolidasi yang dikelola dilevel 1,7 persen dari sebelumnya 2,3% pada 2021," kata Made.

Baca Juga: LPS : Simpanan Nasabah Perbankan Melonjak 8,7% Jadi Rp 8.356 Triliun di 2022

Di tengah peningkatan tersebut, emiten bersandi saham ADMF ini juga berhasil meningkatkan pembiayaan baru hingga 22% pada 2022. Tercatat pembiayaan baru Adira Finance mencapai Rp 31,7 triliun. 

"Kenaikan ini menyebabkan outstanding loan tumbuh 10%. Ini adalah pertumbuhan pertama kali sejak 2020. Sebab pada 2020-2021 pembiayaan turun begitu juga dengan loan," ungkapnya.

Made menjelaskan bahwa perusahaan terus melakukan diversifikasi produk pendanaan melalui dukungan berkelanjutan dari perusahaan induk, yakni dari Bank Danamon dan memperoleh pinjaman eksternal yang meliputi pinjaman bank dan obligasi.

Selanjutnya, per Desember 2021, pembiayaan bersama mewakili 47i piutang yang dikelola. Sedangkan pinjaman perusahaan per Desember tersebut tercatat turun 4% menjadi Rp 10,5 triliun.

"Angka itu terdiri dari pinjaman bank, baik dalam negeri maupun luar negeri dan obligasi, lalu sukuk masing-masing memberikan kontribusi 48 52%," terangnya.

Lebih lanjut, Made menyampaikan kondisi tersebut membuat gearing ratio turun jadi 1,0 kali di 2022, dari tahun sebelumnya yang mencapai 1,2 kali, di dukung dari pertumbuhan jumlah ekuitas dari peningkatan saldo laba.

Baca Juga: Ditopang Segmen Konsumer, Pembiayaan BSI Capai Rp 207,70 Triliun Pada 2022

Penulis: Wenti Ayu Apsari
Editor: Ferrika Lukmana Sari

Bagikan Artikel: