Menu
Perbankan
Finansial
Asuransi
Multifinance
Fintech
Video
Indeks
About Us
Social Media

Bank DKI Raup Laba Rp 939 Miliar pada 2022, Melonjak 29,1%

Bank DKI Raup Laba Rp 939 Miliar pada 2022, Melonjak 29,1% Kredit Foto: Ist
WE Finance, Jakarta -

Bank DKI berhasil mencetak kinerja positif sepanjang tahun 2022. Hal ini tercermin dari berhasilnya perseroan meraih laba bersih senilai Rp 939,11 miliar atau tumbuh 29,11 persen dari tahun 2021.

Direktur Utama Bank DKI, Fidri Arnaldy mengatakan, pertumbuhan laba ini ditopang oleh meningkatnya pendapatan bunga sebesar 11,64% yoy menjadi Rp 4,53 triliun dan fee based income 27,71% yoy menjadi Rp 576,01 miliar.

"Pertumbuhan kinerja keuangan Bank DKI tak lepas dari ekspansi kredit tahun lalu. Kredit perseroan berhasil tumbuh 23,53% menjadi Rp 48,37 triliun pada Desember 2022, dari Rp 39,16 triliun di tahun sebelumnya," ujarnya dalam keterangan resmi, Rabu (8/2).

Fidri mengatakan, pertumbuhan kredit ini didukung oleh kualitas aset yang sangat baik. Rasio kredit bermasalah atau Non-Performing Loan (NPL) turun ke level 1,75 persen dari 2,98% pada Desember 2021.

Baca Juga: Sasar Lebih Banyak Nasabah, Bank BRI Siap Salurkan KUR Rp 270 Triliun pada 2023

Selain itu, peningkatan ini juga dicapai melalui strategi ekspansi yang kuat serta sinergi dan kolaborasi dengan berbagai pihak termasuk Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Badan Usaha Milik Daerah (BUMD), dan perusahaan-perusahaan swasta terkemuka.

“Bersamaan dengan momentum pertumbuhan ekonomi, Bank DKI melakukan Transformasi 5.0 secara menyeluruh dengan akselerasi kinerja penyaluran kredit dan ekspansi bisnis secara berkelanjutan, sebagai komitmen mendorong pemulihan ekonomi Indonesia meskipun masih ada tantangan ketidakpastian global,” ungkapnya.

Adapun peningkatan penyaluran kredit Bank DKI terjadi di semua segmen. Fidri merincikan, kredit mikro mengalami kenaikan 54,22% menjadi Rp 2,56 triliun pada 2022 dari Rp 1,66 triliun pada 2021.

Sedangkan segmen kredit ritel tumbuh 40,30% menjadi Rp 1,29 triliun pada 2022 dari Rp 922,44 miliar di periode tahun sebelumnya. Segmen kredit konsumer tumbuh 13,61 persen dari Rp 17,43 triliun menjadi Rp 19,81 triliun.

Sementara kredit dengan skala lebih besar tercatat tumbuh sangat baik seperti kredit sindikasi tumbuh secara signifikan 70,29 persen dari Rp 3,71 triliun menjadi Rp 6,31 triliun. Kemudian kredit komersial naik 15,40 persen dari Rp 14,3 triliun menjadi Rp 16,51 triliun, kredit menengah tumbuh 67,28 persen dari Rp 1,13 triliun menjadi Rp 1,89 triliun pada Desember 2022.

Di samping itu, perusahaan juga berhasil menyalurkan 100% kuota Kredit Usaha Rakyat (KUR) sebesar Rp 1,15 triliun kepada 6.023 pelaku UMKM pada 2022 untuk meningkatkan pemberdayaan bisnis dan sebagai bentuk komitmen perusahaan terhadap sektor UMKM.

"Pertumbuhan kredit mendorong aset bank ini meningkat 11,51% menjadi Rp 78,88 triliun pada Desember 2022, dari Rp 70,74 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya," imbuhnya.

Baca Juga: Ajak Banyak Investor, Bank Mandiri Siap Dukung Pengembangan Ibu Kota Baru

Adapun Rasio Return on Equity (ROE) pada Desember 2022 mencapai 10,10%, naik dari 7,96% di Desember 2021.  Rasio Beban Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO) terjaga pada 78,19 Net Interest Margin (NIM) 4,71%.

Direktur Keuangan & Strategi Bank DKI, Romy Wijayanto mengatakan, indikator tersebut menunjukkan perseroan mampu menjaga tingkat efisiensi dan menurunkan biaya dana atau cost of fund (CoF) yang dimilikinya.

“Bank DKI juga membentuk cadangan kerugian secara konservatif sebagai langkah perseroan memitigasi tingkat kolektibilitas debitur dan memperkuat fondasi bisnis dalam menghadapi tantangan ekonomi global di masa depan.” kata Romy.

Adapun Dana Pihak Ketiga (DPK) tumbuh 12,82% menjadi Rp 65,10 triliun pada Desember 2022 dari Rp 57,71 triliun pada Desember 2021. Kinerja yang prudent dari manajemen berhasil meningkatkan Loan to Deposit Ratio (LDR) naik signifikan menjadi 74,30 persen dari 67,86% di tahun sebelumnya, dengan NPL Gross di 1,75 persen dan NPL Net 0,27%.

Baca Juga: Simpanan Nasabah BRI Melesat 14,85% Menjadi Rp 1.307,88 Triliun pada 2022

Penulis: Achmad Ghifari Firdaus
Editor: Ferrika Lukmana Sari

Bagikan Artikel: