Menu
Perbankan
Finansial
Asuransi
Multifinance
Fintech
Video
Indeks
About Us
Social Media

Terus Melandai, Restrukturisasi Kredit Covid-19 Bank Mandiri Kini Tersisa Rp 35,9 Triliun

Terus Melandai, Restrukturisasi Kredit Covid-19 Bank Mandiri Kini Tersisa Rp 35,9 Triliun Kredit Foto: Sufri Yuliardi
WE Finance, Jakarta -

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) mencatat restrukturisasi kredit terdampak Covid-19 menunjukan tren penurunan seiring dengan momentum pertumbuhan ekonomi. Hingga desember 2022, total restrukturisasi kredit terdampak Covid-19 telah mencapai Rp 35,9 triliun secara bank only.

Direktur Utama Bank Mandiri Darmawan Junaidi mengatakan, posisi ini sudah jauh menurun dibandingkan kondisi akhir tahun 2021 yang mencapai Rp 69,7 triliun.

"Sebagai langkah antisipasi potensi penurunan kualitas kredit, kami terus menjaga pembentukan pencadangan. Per akhir Desember 2022, Bank Mandiri telah membukukan biaya Cadangan Kerugian Penilaian Nilai (CKPN) secara bank only sebesar Rp 10,3 triliun dengan rasio NPL coverage berada di level yang memadai," kata Darmawan dalam paparan kinerja kuartal IV 2022, Selasa (31/1).

Performa bisnis yang solid ini juga diimbangi dengan kualitas aset yang mengalami perbaikan secara bank only. Per akhir 2022, rasio kredit macet atau non performing loan (NPL) Bank Mandiri berhasil menurun sebesar 93 basis poin (bps) yoy ke level 1,88%.

Baca Juga: Cuan! Bank Mandiri Raup Laba Bersih Rp 41,2 Triliun

Dalam menjaga kualitas aset, perusahaan juga telah melakukan pengelolaan portofolio kredit untuk mengantisipasi potensi penurunan kualitas, termasuk dengan menyediakan pencadangan yang mencukupi.

"Meski NPL relatif menurun, perseroan tetap melakukan peningkatan rasio pencadangan atau NPL coverage ratio mencapai sebesar 311% pada akhir tahun 2022," terangnya.

Seiring dengan tren positif pada kualitas aset, Bank Mandiri juga mendorong efisiensi biaya pencadangan sehingga cost of credit (CoC) perseroan membaik dari 1,91% ke level 1,21%, terendah dalam beberapa tahun terakhir.

“Secara pertumbuhan, dari sisi target sudah tercapai. Selain itu, dengan peran digitalisasi yang kami dorong terus mengakselerasi kinerja bisnis Bank Mandiri dan ke depan kami harapkan perbaikan ini dapat berlanjut di tahun 2023,” ungkapnya.

Sejalan dengan itu, Bank Mandiri berhasil menyalurkan kredit secara konsolidasi sebesar Rp 1.202,2 triliun di 2022. Nilai itu tumbuh 14,48% yoy dari posisi 2021 sebesar Rp 1.050,15 triliun. Dengan pencapaian tersebut, Bank Mandiri optimis pertumbuhan kredit tahun ini mampu tumbuh di kisaran 10% -12% yoy.

Baca Juga: Hadir di 118 Negara, Transaksi Livin’ by Mandiri Capai Rp 2.435 Triliun pada 2022

Penulis: Achmad Ghifari Firdaus
Editor: Ferrika Lukmana Sari

Bagikan Artikel: