Menu
Perbankan
Finansial
Asuransi
Multifinance
Fintech
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kejar Pertumbuhan Kredit, Bank BTPN Bidik Segmen Korporasi hingga Pensiunan

Kejar Pertumbuhan Kredit, Bank BTPN Bidik Segmen Korporasi hingga Pensiunan Kredit Foto: Bank BTPN
WE Finance, Jakarta -

PT Bank BTPN Tbk (Bank BTPN) optimistis penyaluran kredit tahun 2023 akan tetap tumbuh meskipun menghadapi sejumlah tantangan ekonomi ke depan.

Direktur Utama Bank BTPN Henoch Munandar mengatakan, penyaluran kredit terutama segmen korporasi pada 2022 terus menunjukan pertumbuhan. Dirinya berharap momentum tersebut akan terus berlanjut pada 2023.

"Untuk target penyaluran kredit tahun ini masih didiskusikan. Kami berharap momentum pertumbuhan kredit terutama segmen korporasi tahun 2022 bisa berlanjut di tahun ini," ujarnya dalam media gathering, di Jakarta, Rabu (25/1).

Untuk mencapai hal tersebut, Henoch mengatakan, pihaknya akan menjalankan sejumlah strategi. Salah satunya fokus penyaluran kredit pada segmen mikro, ritel hingga pensiunan. 

Adapun segmen yang berpotensi untuk dapat didukung pembiayaannya pada tahun ini adalah segmen energi dan pangan. Menurut Henoch, kedua segmen tersebut masih dapat bertahan dan berkontribusi kepada pertumbuhan kredit pada tahun ini.

Baca Juga: OJK Beri Izin Usaha Gadai untuk Danau Emas Gadai Jawa Timur

"Dengan begitu, diharapkan bisa menjaga pertumbuhan kredit diimbangi dengan kualitas aset yang sehat dan permodalan yang baik. Saat ini, modal BTPN mencapai hampir 26% jika dilihat dari rasio kecukupan modal (CAR)," terangnya.

Sejalan dengan itu, hingga September 2022, total kredit yang disalurkan perusahaan meningkat 13% yoy menjadi Rp 155,43 triliun. Menurut Henoch pencapaian ini seiring dengan momentum pertumbuhan ekonomi nasional sehingga memberi optimisme untuk kinerja ke depan. 

Lebih lanjut, pertumbuhan kredit Bank BTPN ini lebih tinggi dari rata-rata pertumbuhan kredit industri perbankan yakni 11% yoy pada akhir September 2022. Pertumbuhan kredit juga mendorong aset Bank BTPN naik 9% yoy menjadi Rp 199,90 triliun pada akhir kuartal III 2022. 

Meski demikian, perusahaan berhasil menjaga kualitas kredit yang tercermin dari rasio kredit bermasalah (NPL) yang berada di level 1,41%, turun dibandingkan posisi yang sama tahun lalu sebesar 1,56%. Pencapaian ini lebih rendah dibandingkan rata-rata industri sebesar 2,88% pada akhir Agustus 2022.

Baca Juga: Ini Strategi Bank BTPN Tingkatkan Pendapatan Komisi di 2023

Penulis: Achmad Ghifari Firdaus
Editor: Ferrika Lukmana Sari

Bagikan Artikel: