Menu
Perbankan
Finansial
Asuransi
Multifinance
Fintech
Video
Indeks
About Us
Social Media

Ini Tips Mudah Atur Keuangan dari Bank Jago

Ini Tips Mudah Atur Keuangan dari Bank Jago Kredit Foto: Sufri Yuliardi
WE Finance, Jakarta -

Dalam hidup setiap orang pasti punya tujuan yang ingin dicapai. Ada yang ingin punya cukup modal untuk memulai usaha. Ada pula yang ingin bisa membantu memenuhi kebutuhan orang tua. Ada juga yang saat ingin punya rumah dan mobil sendiri.

Bicara soal tujuan tentu tidak akan ada habisnya, terlebih karena tujuan masing-masing orang bisa jadi berbeda satu sama lain. Namun, satu hal yang pasti sama adalah untuk dapat mencapai tujuan tersebut, kondisi keuangan perlu diatur dengan baik.

Misalnya saja ketika ingin memiliki rumah sendiri, maka harus mengumpulkan dana sampai jumlah tertentu. Cara paling dasar untuk memastikan kamu punya dana untuk ditabung adalah cash flow (arus kas) yang positif.

Kondisi cash flow positif adalah kondisi di mana uang yang masuk lebih besar dari uang yang harus dikeluarkan. Menurut Pakar Perencana Keuangan, Philip Mulyana, cara termudah untuk memastikan arus kas selalu positif adalah dengan mencatat pengeluaran dan budgeting.

"Mencatat pengeluaran dan budget adalah hal terpenting untuk dilakukan, meski banyak yang merasa itu membosankan. Padahal, keduanya menjadi fondasi utama dalam personal finance," ujar Philip melalui siaran pers Bank Jago, dikutip Jumat (13/1).

Lebih lanjut, menurut Philip, mencatat pengeluaran dapat mengingatkan setiap orang untuk menghindari pengeluaran yang berlebihan. Dengan mencatat pengeluaran, akan diketahui seberapa besar yang dikeluarkan. 

"Misalnya untuk jajan. Kita juga jadi tahu kapan saatnya mengerem pengeluaran. Mungkin orang akan berpikir kita pelit. Tapi, yang perlu dipikirkan adalah goals jangka panjang, apa yang sebenarnya ingin kita capai kedepannya," tutur Philip.

Philip menjelaskan, saat sedang mencatat pengeluaran, hal lain yang tidak kalah penting selain mencatat adalah mengkategorikan jenis pengeluaran.

“Kenapa? Karena supaya sadar kalau mau keluar uang. Seperti ada satu layer of awareness lagi sebelum boros. Masalahnya bukan seberapa banyak uang yang kita punya atau seberapa banyak uang yang mau kita keluarkan. Masalah utama adalah memastikan arus kas yang sehat," ungkap Philip.

Setelah bisa disiplin mencatat pengeluaran dengan baik, lanjut Philip, maka kondisi tersebut bakal sangat membantu dalam menata pola budgeting yang lebih baik.

"Selanjutnya, kita tinggal mengikuti budget yang sudah dibuat supaya pengeluaran bisa ditekan turun,” papar Philip.

Lalu, mengapa budgeting perlu dilakukan setelah konsisten mencatat pengeluaran?

Baca Juga: Perluas Layanan ke Nasabah, Bank CIMB Niaga Akan Tambah Digital Lounge Tahun Ini

“Karena setelah kita tahu kebiasaan kita dalam berbelanja dan beberapa kategori yang biasanya kita boros, kita harus lakukan budgeting. Saat budgeting, kita akan mengalokasikan dana atau memberikan jatah untuk setiap kategori pengeluaran kita,” jelasnya.

Satu tips lain yang menurut Philip penting dalam budgeting keuangan pribadi adalah tidak perlu terlalu ketat banget.

“Kadang kita sudah kasih jatah sekian buat belanja online, tapi ternyata nggak bisa. Nggak masalah, budget mungkin bisa dinaikin sedikit pada bulan depannya. Tapi, tinjau dulu. Budget belanja online mungkin bisa ditambahkan dengan mengambil budget dari kategori pengeluaran lain," kata dia.

Hal itu disebut Philip karena budgeting bersifat jangka panjang. Sehingga bila terlalu ketat sampai seseorang tidak bisa menikmati hidup, maka ujung-ujungnya yang bersangkutan tidak akan mampu bertahan untuk tetap tertib dalam mengelola keuangannya. 

"Nanti malah nggak tahan, dan bisa jebol perencanaan keuangannya. Untuk pengeluaran yang agak boros, budget bisa dikurangi sedikit demi sedikit, jangan drastis turunnya," urai Philip.

Mencatat pengeluaran dan budgeting diakui Philip bisa terasa membosankan, apalagi setelah lewat beberapa bulan. Philip merasa dirinya sangat terbantu setelah menggunakan Jago, solusi keuangan dari Bank Jago yang terhubung dengan ekosistem digital.

"Untuk uang yang keluar, aku nggak perlu lagi melakukan pencatatan secara manual karena sudah ada aplikasi Jago. Saat mencatat itu kan yang dicatat bukan cuma nominalnya saja, tapi juga vendor dan kategori pengeluarannya," ungkap Philip.

Dijelaskan Philip, Jago otomatis mencatat semua pengeluaran yang dilakukan lewat aplikasi atau Kartu Debit Jago Visa beserta vendornya. Pengeluaran juga otomatis dikategorikan oleh Jago.

"Tapi, jika kita merasa kategorinya kurang pas, kita bisa ubah atau sesuaikan sendiri,” tegas Philip.

Sementara untuk budgeting, terutama bagi yang baru mulai, Philip menyarankan agar budget untuk 1 bulan dibagi ke dalam 4 minggu berbeda supaya lebih mudah.

Cara membagi budget juga ada beberapa cara, yaitu dibagi sama rata atau dibagi berdasarkan kebiasaan, misalnya minggu ke-4 lebih besar budget karena ada pembayaran tagihan air dan listrik.

Philip pun mengandalkan fitur Kantong yang juga ada di aplikasi Jago untuk budgeting praktis. Fitur Kantong memungkinkan kamu untuk membuat hingga 40 Kantong. Jadi, untuk budgeting awal seperti saran Philip, kamu bisa bikin 4 Kantong. 1 Kantong untuk budget kebutuhan seminggu.

Setiap Kantong bisa diubah namanya supaya lebih mudah. Untuk pembayaran yang suka menggunakan uang tunai seperti belanja di supermarket atau beli bensin, mulai sekarang bisa dialihkan ke Kartu Debit Jago Visa.

“Kartu Debit Jago Visa bisa dihubungkan ke Kantong. Untuk memudahkan pencatatan, link Kantong tiap minggu ke kartu debit fisik. Begitu minggu berganti, tinggal pindahkan saja kartunya ke Kantong minggu selanjutnya. Jauh lebih mudah melakukan budgeting dengan cara ini,” tutur Philip.

Supaya makin semangat budgeting, Philip mengingatkan untuk tidak lupa menggunakan fitur Analisis Pengeluaran. Fitur ini mendetailkan total pengeluaran secara keseluruhan dan juga per kategori.

“Kita bisa lihat pengeluaran di kategori mana yang kita sudah bisa lebih hemat. Ini bagus, kalau sudah hemat bisa diteruskan. Data bisa diperoleh tanpa kita mencatat secara manual. Jadi hemat waktu juga dan bebas ribet," pungkasnya.

Baca Juga: Bank Mandiri Dapat Mandat Penyaluran KUR Rp 48 Triliun Tahun Ini

Penulis: Alfi Salima Puteri
Editor: Ferrika Lukmana Sari

Bagikan Artikel: