Menu
Perbankan
Finansial
Asuransi
Multifinance
Fintech
Video
Indeks
About Us
Social Media

CIMB Niaga Finance Targetkan Penyaluran Pembiayaan Tumbuh 20% pada 2023

CIMB Niaga Finance Targetkan Penyaluran Pembiayaan Tumbuh 20% pada 2023 Kredit Foto: Sufri Yuliardi
WE Finance, Jakarta -

PT CIMB Niaga Auto Finance (CIMB Niaga Finance) menaragetkan penyaluran pembiayaan dapat tumbuh sebesar 20% pada 2023. Presiden Direktur CIMB Niaga Finance Ristiawan Suherman mengatakan, nilai itu tidak lebih besar dari realisasi tahun 2022. 

Sebab, sejumlah tantangan ekonomi harus dihadapi pada tahun 2023. Namun, dirinya tetap optimis dapat mencapai target tersebut melihat kondisi pertumbuhan ekonomi di tanah air yang masih tinggi di tengah inflasi yang mulai naik.

"Mungkin tidak agresif seperti tahun 2022 karena kami harus melihat kondisi makro ekonomi, geopolitik, dan berbagai macam tantangan lainnya. Namun, kami optimis penyaluran pembiayaan dapat tumbuh 20% tahun ini," ujarnya dalam Public Expose, di Jakarta, Selasa (10/1).

Sinergi dengan induk perusahaan yakni PT Bank CIMB Niaga Tbk juga diyakini dapat mencapai target tersebut. Di antaranya melalui kerja sama dalam fasilitas pembiayaan bersama (joint financing), dan progam referral calon nasabah maupun dalam pemanfaatan digitalisasi.

Baca Juga: CIMB Niaga Auto Finance Bidik Pembiayaan Kendaraan Listrik Capai Rp 100 Miliar Pada 2023

Selain sumber pendanaan dari induk usaha, perseroan juga terus melakukan diversifikasi untuk mendapatkan pendanaan yang paling efektif sesuai dengan kondisi pasar melalui kerjasama dengan perbankan maupun pasar modal.

"Dengan kerja sama dengan induk perusahaan kami optimis menargetkan untuk tumbuh minimal di angka 20i sisi realisasi kredit di tahun 2023 dengan portofolio yang cukup lumayan ataupun kita bisa pastikan akan tetap di level sehat," kata Ristiawan.

Di samping itu, perusahaan juga berupaya untuk mengelola kesehatan portofolio kreditnya. Salah satunya dengan menggunakan Sistem Layanan Informasi Keuangan (SLIK) milik Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Dengan SLIK, perseroan dapat mengetahui profil nasabah  yang berisiko atau tidak sebelum menyalurkan kredit. Selain itu, perseroan juga menawarkan imbal hasil atau bunga yang kompetitif terhadap nasabah yang memiliki profil risiko menengah dan kecil, serta untuk nasabah dengan profil risiko yang lebih tinggi.

"Jadi berbagai macam alat kami gunakan untuk mengedepankan prudential. Untuk memastikan portofolio kami dalam menunjang pertumbuhan tetap sehat," ungkapnya.

Dalam kesempatan yang sama, Direktur Keuangan CIMB Niaga Finance Imron Rosyadi mengatakan, pertumbuhan kredit sebesar 20% itu berasal dari joint financing, kredit usaha, dan sukuk yang masing-masing memiliki komposisi sebesar 30%.

"Kami memastikan efektiftas dari cost-nya juga. Dari sisi biaya kita jaga paling murah. Selain itu, bagaimana pendanaan kami juga kepada nasabah," terangnya.

Baca Juga: Bidik Dana Rp 1 Triliun, CIMB Niaga Finance Terbitkan Sukuk Wakalah Bi Al-Istitsmar I

Penulis: Achmad Ghifari Firdaus
Editor: Ferrika Lukmana Sari

Bagikan Artikel: