Menu
Perbankan
Finansial
Asuransi
Multifinance
Fintech
Video
Indeks
About Us
Social Media

Keran Haji dan Umrah Sudah Dibuka, Bisnis Asuransi Syariah Diramal Tumbuh Cerah Tahun Ini

Keran Haji dan Umrah Sudah Dibuka, Bisnis Asuransi Syariah Diramal Tumbuh Cerah Tahun Ini Kredit Foto: Asosiasi Asuransi Syariah Indonesia (AASI)
WE Finance, Jakarta -

Bisnis asuransi syariah diramal akan terus tumbuh cerah tahun ini. Asosiasi Asuransi Syariah Indonesia (AASI) bahkan memproyeksi pertumbuhan premi bruto atau kontribusi industri asuransi syariah akan mencapai di kisaran 9% - 11% pada 2023. 

Direktur Eksekutif AASI, Erwin Noekman mengatakan optimisme pertumbuhan premi tersebut berdasarkan hitungan statistik atau tren yang ada. Menurut Erwin, terdapat berbagai faktor yang akan menjadi penopang pertumbuhan industri asuransi syariah.  

"Pertama dari semakin terbukanya kesempatan untuk jamaah umrah. Kalau kegiatan umrah ini kembali kepada titik normal, maka diperkirakan akan ada 1 juta jamaah sepanjang tahun, artinya sebulan itu ada sekitar 100.000-an orang. Jumlah tersebut diyakini akan meningkat, menuju kondisi sebelum pandemi Covid-19," ujar Erwin kepada WE Finance, Rabu (4/1). 

Jika hal tersebut berjalan sesuai dengan kebijakan Kementerian Agama, maka perjalanan umrah wajib diasuransikan dengan prinsip syariah, atau masuk ke asuransi syariah.

Kemudian, terdapat proyek pembangunan infrastruktur untuk mendukung Ibu Kota Negara (IKN). Erwin tidak bisa memungkiri pembiayaan-pembiayaan infrastruktur tersebut bersumber dari sukuk dan pendanaan halal lain atau mungkin dari hibah.

"Tentunya AASI berharap dana halal tersebut yang membiayai proyek pembangunan infrastruktur baik yang pemerintah maupun swasta bisa diasuransikan melalui prinsip syariah," imbuhnya.

Selain itu, Erwin menilai pergerakan ekonomi di bulan Ramadan tahun ini akan semakin menggeliat dengan dicabutnya Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di Indonesia. 

“Orang akan mengadakan perjalanan untuk mudik, dan sebagainya. Kami melihat ini juga menjadi salah satu faktor yang akan membantu pertumbuhan asuransi syariah,” tutur Erwin. 

Untuk saat ini, Erwin mengungkapkan beberapa produk asuransi yang mendominasi dan diminati masyarakat. Dari kategori produk asuransi umum syariah, perlindungan kendaraan bermotor, properti dan personal accident masih mendominasi.

Baca Juga: OJK Dorong Partisipasi Asuransi Join Venture untuk Penerapan PSAK 74 di Sektor Asuransi

"Kala asuransi jiwa syariah, Produk Asuransi Yang Dikaitkan dengan Investasi (PAYDI) atau unitlink yang mendominasi," terangnya. 

Dengan berbagai peluang tersebut, pemain asuransi jiwa makin optimis menatap tahun ini. PT Asuransi Syariah Keluarga Indonesia (ASyKI) misalnya, menargetkan pertumbuhan kontribusi sebesar 15% pada 2023. 

Belajar dari keberhasilan perusahaan dalam menghadapi masa pandemi Covid-19 selama tiga tahun terakhir, ASyKi yakin mampu membuktikan bisnis perusahaan dapat bertahan dan meningkat. 

Menurut Direktur Utama ASyKI Mudzakir, keberhasilan melewati masa pandemi itulah yang menjadi modal awal bagi perusahaan untuk mencapai target. Strategi dan inisitif perusahaan akan terus disesuaikan dengan kondisi tahun ini. 

Untuk mencapai target tersebut, Mudzakir mengungkapkan bahwa ASyKI memiliki produk teranyar tahun ini dan beberapa produk yang sudah ada sebelumnya untuk menjangkau lebih banyak nasabah. 

"Hospital Cash Plan dan beberapa produk eksisting yang telah dikemas dalam program asuransi bagi komunitas yang lebih menarik," tuturnya.

Lebih lanjut, Mudzakir mengatakan mayoritas nasabah atau pemegang polis ASyKI adalah komunitas. Hal ini memudahkan perusahaan dalam mengkomunikasikan berbagai produk, baik produk tambahan (rider), produk baru maupun informasi program lainnya.

"Karena di mulai dengan asuransi yang fokos pada sektor mikro, ini menjadi modal kami untuk pengembangan ke pasar menengah dan atas. Sehingga bisa saling tanggung renteng antara peserta yang berkontribusi besar dan yang terjangkau," tambahnya.

Sementara itu, mengikuti era digitalisasi, perusahaan juga sudah mengembangkan bisnis dengan ditopang sistem informasi yang memadai. Calon nasabah bisa melakukan pendaftaran kepesertaan menggunakan aplikasi dan client.asyki.com. 

"Sehingga bisa di jangkau oleh semua lapisan masyarakat di manap un berada sepanjang ada jaringan internet," pungkas Mudzakir.

Baca Juga: Bank Sumut Peroleh Pernyataan Pra Efektif dari OJK, Selangkah Menuju IPO

Penulis: Alfi Salima Puteri
Editor: Ferrika Lukmana Sari

Bagikan Artikel: