Menu
Perbankan
Finansial
Asuransi
Multifinance
Fintech
Video
Indeks
About Us
Social Media

AASI Optimis Bisnis Asuransi Syariah Tumbuh Hingga 11% Tahun Ini

AASI Optimis Bisnis Asuransi Syariah Tumbuh Hingga 11% Tahun Ini Kredit Foto: Sufri Yuliardi
WE Finance, Jakarta -

Asosiasi Asuransi Syariah Indonesia (AASI) memproyeksi pertumbuhan premi bruto atau kontribusi industri asuransi syariah akan mencapai di kisaran 9%-11% pada 2023. Direktur Eksekutif AASI, Erwin Noekman mengatakan optimisme pertumbuhan premi tersebut berdasarkan hitungan statistik atau tren yang ada.

Menurut Erwin, terdapat berbagai faktor yang akan menjadi penopang pertumbuhan pada industri asuransi syariah.  

"Pertama dari semakin terbukanya kesempatan untuk jamaah umrah. Kalau kegiatan umrah ini kembali kepada titik normal, maka diperkirakan akan ada 1 juta jamaah sepanjang tahun, artinya sebulan itu ada sekitar 100.000-an orang. Jumlah tersebut diyakini akan meningkat, menuju kondisi sebelum pandemi Covid-19," ujar Erwin kepada WE Finance, Rabu (4/1). 

Jika hal tersebut berjalan sesuai dengan kebijakan Kementerian Agama, maka perjalanan umrah wajib diasuransikan dengan prinsip syariah, atau masuk ke asuransi syariah.

Baca Juga: Ada Harmonisasi Aturan Baru, OJK Minta Perusahaan Asuransi Registrasi Ulang Produk Unitlink

Kemudian, terdapat proyek pembangunan infrastruktur untuk mendukung Ibu Kota Negara (IKN). Erwin tidak bisa memungkiri pembiayaan-pembiayaan infrastruktur tersebut bersumber dari sukuk dan pendanaan halal lain atau mungkin dari hibah.

"Tentunya AASI berharap dana halal tersebut yang membiayai proyek pembangunan infrastruktur baik yang pemerintah maupun swasta bisa diasuransikan melalui prinsip syariah," imbuhnya.

Selain itu, Erwin menilai pergerakan ekonomi di bulan Ramadan tahun ini akan semakin menggeliat dengan dicabutnya Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di Indonesia. 

“Orang akan mengadakan perjalanan untuk mudik, dan sebagainya. Kami melihat ini juga menjadi salah satu faktor yang akan membantu pertumbuhan asuransi syariah,” tutur Erwin. 

Untuk saat ini, Erwin mengungkapkan beberapa produk asuransi yang mendominasi dan diminati masyarakat. Dari kategori produk asuransi umum syariah, perlindungan kendaraan bermotor, properti dan personal accident masih mendominasi.

"Kala asuransi jiwa syariah, Produk Asuransi Yang Dikaitkan dengan Investasi (PAYDI) atau unitlink yang mendominasi," pungkasnya.

Baca Juga: Ini Peluang dan Tantangan Bisnis Asuransi Syariah di 2023 Menurut AASI

Penulis: Alfi Salima Puteri
Editor: Ferrika Lukmana Sari

Bagikan Artikel: