Menu
Perbankan
Finansial
Asuransi
Multifinance
Fintech
Video
Indeks
About Us
Social Media

Luncurkan Produk Unitlink, Asuransi Bintang Bidik Pendapatan Premi Rp 80 Miliar pada 2023

Luncurkan Produk Unitlink, Asuransi Bintang Bidik Pendapatan Premi Rp 80 Miliar pada 2023 Kredit Foto: Sufri Yuliardi
WE Finance, Jakarta -

PT Asuransi Bintang Tbk (ASBI) telah mengantongi lisensi izin produk Asuransi Yang Dikaitkan dengan Investasi (PAYDI) Fleksi InveSTAR dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 22 November 2022.

Presiden Direktur ASBI, Hastanto Sri Margi Widodo menjelaskan bahwa Fleksi InveSTAR merupakan produk PAYDI atau unitlink pertama di Indonesia yang terlahir dari perusahaan asuransi umum.

Produk ini sebagai manifestasi dari perluasan ruang lingkup usaha asuransi umum yang juga meliputi kegiatan usaha PAYDI. Menurut Widodo, perkembangan produk Fleksi InveSTAR mendapat respons yang positif dari pasar. 

“Dalam proses launching dua minggu yang lalu, mendapat sambutan pasar yang sangat baik, dengan polis pertama terjual pada 19 Desember 2022 dari cabang Semarang dan beberapa polis lain yang sedang berjalan saat ini,” ujar Widodo dalam paparan publik secara daring, pada Rabu (28/12).

Fleksi InveSTAR merupakan solusi perlindungan atas aset, jiwa, kesehatan sekaligus memiliki manfaat investasi dan memiliki kontrak polis selama lima tahun.

Baca Juga: Strategi Bakar Uang Masih Digunakan Fintech, Apa Masih Efektif?

Dengan adanya produk PAYDI ini, diharapkan dapat membantu perusahaan untuk menjaga loyalitas pemegang polis. Secara umum yang terjadi di industri asuransi umum, nasabah hanya memiliki kontrak polis selama setahun. 

"Cukup PR untuk asuransi umum me-maintain perpanjang polis di perusahaan. Tapi dengan adanya produk PAYDI ini justru pemegang polis sudah punya komitmen. Jika ambil program yang 5 tahun, tentu dia punya komitmen 5 tahun. Nah, harapannya dengan ada komitmen 5 tahun ini, maka setiap tahun mereka akan perpanjang terus polisnya di asuransi kita," jelasnya.

Adapun, perusahaan menargetkan total premi yang didapat dari produk PAYDI mencapai Rp 80 miliar hingga akhir tahun 2023 mendatang. Dari situ, perusahaan memasarkan produk asuransi aset, asuransi kecelakaan dan lainnya. 

"Perlindungan kecelakaan ini preminya tidak akan berubah walaupun usia nasabahnya bertambah. Marketnya kepada orang-orang yang cenderung usianya lebih tua. Yang pasti punya aset banyak, dan biasanya usia mereka tidak bisa masuk untuk asuransi jiwa," kata Widodo.

Baca Juga: Perhatikan! Ini Hal yang Wajib Dipahami Sebelum Memilih Produk Asuransi

Penulis: Alfi Salima Puteri
Editor: Ferrika Lukmana Sari

Bagikan Artikel: