Menu
Perbankan
Finansial
Asuransi
Multifinance
Fintech
Video
Indeks
About Us
Social Media

Penuhi Ketentuan Modal Inti, JTrust Bank Dapat Suntikan Dana dari Pemegang Saham

Penuhi Ketentuan Modal Inti, JTrust Bank Dapat Suntikan Dana dari Pemegang Saham Kredit Foto: JTrust Bank
WE Finance, Jakarta -

PT Bank JTrust Indonesia Tbk (BCIC) memastikan telah memenuhi modal inti minimum sebesar Rp 3 triliun sebelum batas akhir 2022.

Modal inti terpenuhi setelah perusahaan mendapat suntikan dana dari JTrust Co., Ltd sebesar Rp 360 miliar pada 13 Desember 2022. JTrust merupakan pemegang saham pengendali JTrust Bank. 

Direktur Utama J Trust Bank Ritsuo Fukadai mengatakan, setoran modal itu telah mendapatkan persetujuan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada tanggal yang sama sehingga akan dicatat sebagai bagian dari komponen modal inti pada posisi 31 Desember 2022.

"Didukung struktur permodalan yang semakin kuat, perseroan optimistis mampu menghasilkan kinerja yang lebih baik di tahun depan serta mampu menghadapi tantangan dan ketidakpastian ke depannya," kata Ritsuo dalam keterangan resmi, Rabu (14/12). 

Sejalan dengan itu, perseroan menargetkan pertumbuhan kredit sebesar Rp 5,5 triliun pada 2023. Ritsuo Fukadai mengatakan, target tersebut sejalan dengan pertumbuhan kredit sebesar 75,79% pada kuartal III 2022.

Selain itu, perseroan juga akan memaksimalkan digitalisasi untuk menjangkau pasar yang lebih luas dengan menggunakan seluruh instrumen yang ada agar dapat menambah profit bagi perusahaan.

"Kami terus menajamkan strategi bisnis dan meningkatkan ekspansi ke sejumlah sektor usaha untuk mencapai pertumbuhan yang berkelanjutan dengan tetap berpegang teguh pada prinsip kehati-hatian," ujarnya.

Salah satu langkah strategi dan fokus perseroan adalah akselerasi implementasi core banking system serta perangkat pendukungnya. JTrust Bank optimistis dapat menyediakan layanan perbankan digital yang mumpuni sesuai dengan kebutuhan nasabah dan perkembangan teknologi.

Menjelang penambahan modal inti, perseroan juga berhasil membalikan rugi menjadi laba sebesar Rp 85,06 miliar pada September 2022. Padahal tahun lalu, bank masih menanggung rugi senilai Rp 337,94 miliar. 

Membaiknya kinerja perusahaan ditopang oleh pertumbuhan kredit sebesar 75,79% yoy menjadi Rp 17,61 triliun. Simpanan nasabah juga naik 47,80% menjadi Rp23,57 triliun pada September 2022 dibandingkan posisi Desember 2021.

Kinerja positif itu sejalan dengan pendapatan bunga yang naik sebesar 61,45% menjadi Rp 1,17 triliun dari pencapaian sebelumnya Rp 723,48 miliar pada September 2021.

Rasio kredit masalah (NPL) juga terus membaik. Tercatat NPL Gross sebesar 2,18%  dan NPL Net 1,53%. Aset juga meningkat sebesar Rp 8,75 triliun menjadi Rp 30,06 triliun pada September 2022.

Baca Juga: OJK Dorong Fintech Perluas Akses Pembiayaan bagi UMKM

Penulis: Achmad Ghifari Firdaus
Editor: Ferrika Lukmana Sari

Bagikan Artikel: