Menu
Perbankan
Finansial
Asuransi
Multifinance
Fintech
Video
Indeks
About Us
Social Media

JTrust Bank Bidik Pertumbuhan Kredit Hingga Rp 5,5 Triliun di 2023

JTrust Bank Bidik Pertumbuhan Kredit Hingga Rp 5,5 Triliun di 2023 Kredit Foto: Achmad Ghifari Firdaus
WE Finance, Jakarta -

PT Bank JTrust Indonesia Tbk (JTrust Bank) menargetkan pertumbuhan kredit sebesar Rp 5,5 triliun pada 2023. Direktur Utama J Trust Bank Ritsuo Fukadai mengatakan, target tersebut sejalan dengan pertumbuhan kredit yang meningkat sebesar 75,79% ytd pada kuartal III 2022.

"Untuk capai target tersebut, sebelumnya kami harus memenuhi modal inti minimum terlebih dahulu agar bisa melakukan langkah krusial ke depannya. Persoan tidak hanya memperkuat dari sisi lending saja, namun dari sisi fee based akan lebih dibesarkan lagi," ujar Ritsuo dalam Public Expose, Selasa (29/11).

Selain itu, perseroan juga akan memaksimalkan digitalisasi untuk bisa menjangkau pasar yang lebih luas dengan menggunakan seluruh instrumen yang ada agar dapat menambah profit bagi perusahaan.

"Kami terus menajamkan strategi binis dan meningkatkan ekspansi ke sejumlah sektor usaha untuk mencapai pertumbuhan yang berkelanjutan dengan tetap berpegang teguh pada prinsip kehati-hatian," ujarnya.

Salah satu langkah strategis dan fokus Perseroan adalah akselerasi implementasi core banking system serta perangkat pendukungnya. J Trust Bank optimis dapat segera menyediakan perbankan digital dengan sekuritas mumpuni yang sesuai dengan kebutuhan nasabah dan perkembangan teknologi.

Sejalan dengan itu, Per September 2022, perseroan meraih pertumbuhan kredit meningkat cukup tinggi sebesar 75,79% year to date (ytd) menjadi Rp 17,61 triliun. Sebanyak Rp 5,98 triliun atau sebesar 34% terdistribusi pada pembiayaan hijau atau bisnis keberlanjutan.

Sementara itu, dana pihak ketiga (DPK) perseroan tumbuh positif sebesar 47,80% ytd menjadi Rp 23,57 triliun pada posisi September 2022 dibandingkan Desember 2021. Perseroan juga memiliki rasio kecukupan likuditas sebesar 144,16% serta rasio pendanaan stabil bersih sebesar 127,56% di posisi triwulan ketiga.

Perseroan juga berhasil meraih laba bersih sebesar Rp 85,06 miliar dibandingkan rugi bersih Rp 337,94 miliar pada September 2021.

Modal inti Perseroan semakin kuat berada pada posisi Rp 2,76 triliun dengan rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM) menjadi 14,24%. Perseroan optimistis dapat memenuhi modal inti minimum Rp 3 triliun pada pertengahan Desember 2022.

Baca Juga: Jelang Akhir Tahun, Ini Sederet Strategi JTrust Bank Untuk Perkuat Permodalan

Penulis: Achmad Ghifari Firdaus
Editor: Ferrika Lukmana Sari

Bagikan Artikel: