Menu
Perbankan
Finansial
Asuransi
Multifinance
Fintech
Video
Indeks
About Us
Social Media

Imbal Hasil Bagus, Asuransi Jiwa Banyak Berinvestasi di Saham dan SBN

Imbal Hasil Bagus, Asuransi Jiwa Banyak Berinvestasi di Saham dan SBN Kredit Foto: Achmad Ghifari Firdaus
WE Finance, Jakarta -

Di tengah penurunan pendapatan premi, industri asuransi jiwa masih menorehkan kinerja positif. Hal ini terlihat dari pertumbuhan dana investasi dan imbal hasil investasi yang diperoleh industri.

Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) mencatat total investasi industri asuransi jiwa mencapai Rp 538,81 triliun hingga kuartal III 2022. Nilai itu meningkat hingga 12,8% secara yoy. 

Kepala Departemen Hubungan Dalam Negeri AAJI Kustiawan mengatakan, pertumbuhan tersebut didorong oleh membaiknya kondisi perekonomian, sehingga memberikan hasil yang sangat positif pada nilai Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).

"Stabilnya IHSG tentunya berkontribusi pada perolehan hasil investasi industri asuransi jiwa yang mengalami peningkatan 4,8% menjadi Rp 13,58 triliun sampai dengan September 2022," kata Kustiawan dalam konferensi pers kinerja industri asuransi jiwa kuartal III 2022, dikutip Jumat (25/11).

Pencapaian tersebut semakin memperkuat komitmen industri asuransi jiwa untuk mengelola keuangan masyarakat sesuai dengan tata kelola perusahaan. Salah satunya dengan melakukan penempatan investasi pada instrumen-instrumen yang telah disesuaikan dengan kontrak polis.

Sementara itu, porsi penempatan investasi industri asuransi jiwa hingga kuartal III 2022 ini masih didominasi oleh instrumen pasar modal dengan porsi mencapai 60,4 persen dari total investasi atau sebesar Rp 325,18 triliun.

Jika dirinci investasi terbesar pada instrumen saham sebesar Rp 156,10 triliun dan reksadana Rp 126,08 triliun. Kemudian diikuti investasi pada sukuk korporasi senilai Rp 43,00 triliun. 

Selain itu, industri asuransi jiwa juga menempatkan dananya pada instrumen Surat Berharga Negara (SBN) dengan total porsi 34,8% atau sebesar Rp 132,10 triliun. Sementara penempatan dana pada deposito mencapai Rp 41,73 triliun. 

Kustiawan mengatakan, tingginya penempatan investasi industri pada instrumen saham, reksadana dan sukuk korporasi mencerminkan dukungan industri asuransi pada stabilitas pasar modal.

"Selain itu, meningkatnya penempatan investasi pada instrumen SBN merupakan komitmen industri untuk selalu berkontribusi pada perekonomian nasional melalui dukungan dana untuk pembangunan jangka panjang pemerintah,” terangnya. 

Baca Juga: Aktivitas Migas Makin Ramai, Premi Asuransi Energi Tugu Insurance Naik Jadi Rp 683,64 Miliar

Penulis: Achmad Ghifari Firdaus
Editor: Ferrika Lukmana Sari

Bagikan Artikel: