Menu
Perbankan
Finansial
Asuransi
Multifinance
Fintech
Video
Indeks
About Us
Social Media

Perkuat Tata Kelola Perusahaan, IFG Luncurkan IFG Integritas

Perkuat Tata Kelola Perusahaan, IFG Luncurkan IFG Integritas Kredit Foto: WE
WE Finance, Jakarta -

Indonesia Financial Group (IFG) resmi meluncurkan sistem pelaporan pelanggaran (whistleblowing system/WBS) yaitu IFG Integritas untuk memperkuat tata kelola perusahaan. 

IFG Integritas merupakan sistem pelaporan pelanggaran independen yang diprakarsai oleh fungsi Satuan kerja Audit Internal (SKAI) IFG. Sistem ini dikembangkan bersama Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), dan dikelola secara profesional dan independen oleh PT Deloitte Advis Indonesia.

Komisaris Utama IFG Fauzi Ichsan mengatakan, sistem ini dibangun untuk memberikan kesempatan bagi stakeholder internal maupun eksternal IFG dan anak perusahaan untuk melaporkan dugaan pelanggaran yang terjadi di lingkungan perusahaan.

"Penerapan WBS merupakan bagian dari perkembangan dunia korporasi modern dimana transparansi, reputasi, integritas dan pengelolaan risiko yang prudent, yang didasari nilai AKHLAK BUMN sebagai bagian dari kehidupan sehari-hari," ujar Ichsan dalam keterangan resmi, Jumat (25/11).

Pihaknya optimistis bahwa penerapan WBS terintegrasi ini merupakan bagian penting untuk kemajuan perseroan dan mencapai tujuan ke depannya.

Sementara itu, Direktur Utama IFG Robertus Billitea mengatakan, penerapan sistem ini sebagai upaya membantu menjaga integritas insan IFG serta memperkuat praktik tata kelola perusahaan secara baik.

“Jika melihat keadaan industri finansial di dunia, salah satu pemicu utama kegagalan industri dipicu oleh adanya fraud. Kami berkomitmen untuk menjadi grup perusahaan yang terpercaya dan prudent," katanya.

Dalam implementasinya, IFG Integritas ini memungkinkan segenap karyawan IFG dan anak perusahaan, serta para pemangku kepentingan lainnya turut serta mengawasi perusahaan secara proaktif. Hal ini untuk memastikan bahwa integritas perusahaan tetap terjaga dalam menjalankan aktivitas bisnisnya.

Komitmen penguatan tata kelola melalui whistleblowing system ini sejalan dengan koridor transformasi holding beserta anak perusahaan. Sehingga dapat terwujudnya proses bisnis operasional dan manajemen perusahaan yang prudent, akuntabel dan berkelanjutan.

"Diharapkan juga dapat berdampak pada pertumbuhan fundamental bisnis di industri keuangan non-bank nasional," pungkas Robertus.

Penulis: Achmad Ghifari Firdaus
Editor: Ferrika Lukmana Sari

Bagikan Artikel: