Menu
Perbankan
Finansial
Asuransi
Multifinance
Fintech
Video
Indeks
About Us
Social Media

Catat! BI Ramal Pertumbuhan Kredit Bank Umum Akan Lampaui BPD

Catat! BI Ramal Pertumbuhan Kredit Bank Umum Akan Lampaui BPD Kredit Foto: Sufri Yuliardi
WE Finance, Jakarta -

Bank Indonesia (BI) memproyeksi pertumbuhan kredit bank umum akan melampaui Bank Pembangunan Daerah (BPD) hingga akhir tahun 2022. Hal ini berdasarkan Survei Penawaran dan Permintaan Pembayaran Perbankan Oktober 2022. 

Berdasarkan survei tersebut, penyaluran kredit baru secara keseluruhan diperkirakan meningkat pada triwulan IV 2022. Hal ini terindikasi dari saldo bersih tertimbang (SBT) pada Oktober 2022 yang naik karena peningkatan permintaan pembiayaan, prospek moneter dan ekonomi ke depan, serta tingkat persaingan usaha dari bank lain. 

"Nilai SBT penyaluran kredit baru pada Oktober 2022 diprakirakan sebesar 92,2%, lebih tinggi dibandingkan 84,5% pada triwulan III 2022," kata Direktur Eksekutif BI Erwin Haryono dalam keterangan resmi, Senin (21/11). 

Namun berdasarkan kelompok bank, peningkatan penyaluran kredit baru terindikasi terjadi pada bank umum dan Bank Umum Syariah (BUS). Sementara BPD justru diperkirakan mengalami perlambatan pada kuartal IV 2022.   

Sedangkan berdasarkan jenis penggunaan, penyaluran kredit baru terindikasi meningkat pada Kredit Investasi (KI) dan Kredit Modal Kerja (KMK) pada akhir tahun. Sementara kredit konsumsi (KPR) dan kredit konsumsi lainnya mengalami perlambatan.

Secara umum, kebijakan penyaluran kredit baru secara keseluruhan pada triwulan IV 2022 diprakirakan tetap longgar meskipun tidak selonggar triwulan sebelumnya.

Hal ini terindikasi dari SBT perubahan kebijakan penyaluran kredit triwulan IV 2022 hasil survei periode Oktober 2022 yang tercatat sebesar -1,1%. Kebijakan penyaluran kredit yang diperkirakan longgar adalah KPR dan kredit konsumsi. 

Seperti diketahui, survei Penawaran dan Permintaan Pembiayaan Perbankan ini dilaksanakan secara bulanan sejak Agustus 2020. Survei dilakukan dalam rangka mendukung program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) akibat dampak pandemi Covid-19. 

Tujuan survei ini yaitu untuk  memperoleh informasi mengenai kebutuhan pembiayaan (sisi permintaan) maupun penyalurannya (sisi penawaran). Survei dilakukan kepada korporasi dan rumah tangga dari sisi permintaan, dan perbankan dari sisi penawaran dengan cakupan nasional.

Baca Juga: Banjir Dana Murah, Simpanan Bank BRI Sentuh Rp 1.139,77 triliun

Penulis/Editor: Ferrika Lukmana Sari

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: