Menu
Perbankan
Finansial
Asuransi
Multifinance
Fintech
Video
Indeks
About Us
Social Media

Bisnis BNI Life dan IFG Life Melonjak Di Tengah Penurunan Kinerja Industri

Bisnis BNI Life dan IFG Life Melonjak Di Tengah Penurunan Kinerja Industri Kredit Foto: BNI Life Insurance
WE Finance, Jakarta -

Bisnis asuransi jiwa kembali melanjutkan penurunan sepanjang tahun 2023. Hal ini terlihat dari penurunan pendapatan premi industri asuransi jiwa mencapai 6,98% yoy menjadi Rp 14,6 triliun pada kuartal III 2022. 

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengungkapkan, bahwa penurunan pendapatan premi industri, terutama terjadi pada Produk Asuransi Yang Dikaitkan Dengan Investasi (PAYDI) atau dikenal dengan unitlink. 

Selain unitlink, penurunan juga terjadi pada produk endowment (dwiguna). Ini merupakan asuransi yang memberikan dua manfaat sekaligus yakni berupa asuransi jiwa dan sebagai dana tabungan. 

Di tengah penurunan industri, dua perusahaan asuransi jiwa justru mencatatakan kinerja positif. Mereka adalaha PT BNI Life Insurance (BNI Life) dan PT Asuransi Jiwa IFG (IFG Life) yang berhasil meningkatkan pendapatan premi.

BNI Life misalnya, membukukan total pendapatan premi sebesar Rp 3,81 triliun pada kuartal III 2022. Nilai itu tumbuh sebesar 14,75% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. 

Direktur Keuangan BNI Life Eben Eser Nainggolan mengatakan, pertumbuhan premi tahun ini didorong terkendalinya kondisi pandemi yang lebih baik dibandingkan tahun lalu.

"Dengan begitu perusahaan dapat lebih optimal dalam melakukan pemasaran produk dan sinergi yang lebih erat dengan induk perusahaan," kata Eben kepada WE Finance pada Jumat (11/11).

Menurutnya, pencapain saat ini dapat menjadi landasan perusahaan untuk mencapai target pertumbuhan yang signifikan sepanjang tahun 2022. Untuk itu, perusahaan berupaya mendorong momentum ini agar memproleh hasil yang diharapkan sampai akhir tahun. 

Eben bilang, perusahaan  memproyeksikan pertumbuhan pendapatan premi sekitar 8%, atau menjadi Rp 5,1 triliun pada akhir tahun 2022. Perusahaan telah menyiapkan strategi untuk mencapai target tersebut. 

Adapun strateginya dengan melakukan program marketing, serta usaha yang lebih baik untuk bertemu nasabah dengan melakukan customer gathering. Kemudian melakukan sosialisasi lewat kanal komunikasi perusahaan terkait pentingnya asuransi jiwa. 

Dalam mendukung pencapaian target dan ekspansi bisnis, BNI Life juga berencana untuk meluncurkan produk digital pada aplikasi bank mitra. Kemudian kerja sama dengan model bisnis referensi dengan mitra bank lainnya pada sisa tahun ini.

"BNI Life juga berencana meluncurkan produk kerjasama dengan Pegadaian dan akan meluncurkan produk asuransi pendidikan baru di kanal telemarketing," kata Eben.

Meski demikian, perusahaan menghadapi sejumlah tantangan di sisa tahun ini. Salah satunya kondisi ekonomi masyarakat yang menurun imbas kenaikan BBM serta perang Rusia dan Ukraina. Namun, pihaknya tetap optimistis bisa mencapai target. 

Ke depan, perusahaan akan mengambil beberapa langkah untuk menghadapi adanya ancaman resesi. Diantaranya dengan menjaga premi regular dan produk - produk asuransi yang menguntungkan.

Kemudian, memperbaharui model bisnis, mengoptimalkan pendapatan investasi dan manajemen resiko, memperbaiki mitigasi resiko, efisiensi dan manajemen biaya.

"Perusahaan juga akan otomatisasi dan digitalisasi proses bisnis, meningkatkan kapabilitas dan produktivitas sumber daya manusia, mendirikan perusahaan syariah baru (spin off), dan membangun IFRS 17 baik desain dan pengembangan," terangnya. 

Sementara itu, IFG Life menargetkan pendapatan premi sebesar Rp 1 triliun pada akhir tahun. Adapun peroleh premi perusahaan naik signifikan dari Rp 37 juta menjadi Rp 400,70 miliar pada kuartal III 2022. 

Head of Marketing IFG Life Bayu Fariesta Sakti memproyeksi pertumbuhan premi tahun ini mencapai 359% dibandingkan tahun sebelumnya. "Faktor pendorong pertumbuhan premi pada 2022 didominasi pada sektor bisnis korporasi," kata Bayu. 

Di sisa tahun ini, perusahaan berencana akan luncurkan produk-produk proteksi lain untuk bisa mencapai target pendapatan premi.

Pada Oktober lalu, IFG Life sudah meluncurkan produk proteksi LifeSAVER yang ditujukan bagi para pegiat olahraga dan wisatawan. Produk tersebut juga bisa didapatkan melalui aplikasi Life by IFG yang sudah diluncurkan Agustus lalu. 

Meskipun saat ini masih terbatas untuk bisa mendapatkan produk tersebut, namun bagi masyarakat yang ingin tahu produk tersebut bisa langsung mengunduh aplikasi ataupun dapat mengunjungi website IFG Life untuk lebih lengkapnya.

"Produk lainnya yang akan diluncurkan IFG Life juga pasti akan terus konsisten dengan komitmen yang berbasis proteksi," pungkasnya. 

Baca Juga: Astra Life Bukukan Pendapatan Premi Rp 4,15 Triliun di Kuartal III 2022

Penulis: Achmad Ghifari Firdaus
Editor: Ferrika Lukmana Sari

Bagikan Artikel: