Menu
Perbankan
Finansial
Asuransi
Multifinance
Fintech
Video
Indeks
About Us
Social Media

Ditopang Pemulihan Ekonomi, Pendapatan Premi BNI Life Naik Jadi Rp 3,81 Triliun

Ditopang Pemulihan Ekonomi, Pendapatan Premi BNI Life Naik Jadi Rp 3,81 Triliun Kredit Foto: BNI Life
WE Finance, Jakarta -

PT BNI Life Insurance (BNI Life) berhasil membukukan total pendapatan premi sebesar Rp 3,81 triliun pada kuartal III 2022. Nilai itu tumbuh sebesar 14,75% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. 

Direktur Keuangan BNI Life Eben Eser Nainggolan mengatakan, pertumbuhan premi tahun ini didorong terkendalinya kondisi pandemi yang lebih baik dibandingkan tahun lalu.

"Dengan begitu perusahaan dapat lebih optimal dalam melakukan pemasaran produk dan sinergi yang lebih erat dengan induk perusahaan," kata Eben kepada WE Finance pada Jumat (11/11). 

Menurutnya, pencapain saat ini dapat menjadi landasan perusahaan untuk mencapai target pertumbuhan yang signifikan di tahun 2022. Untuk itu, perusahaan berupaya mendorong momentum ini agar memproleh hasil yang diharapkan sampai akhir tahun. 

Eben bilang, perusahaan  memproyeksikan pertumbuhan pendapatan premi sekitar 8%, atau menjadi Rp 5,1 triliun pada akhir tahun 2022. Perusahaan telah menyiapkan strategi untuk mencapai target tersebut. 

Adapun strateginya dengan melakukan program marketing, serta usaha yang lebih baik untuk bertemu nasabah dengan melakukan customer gathering. Kemudian melakukan sosialisasi lewat kanal komunikasi perusahaan terkait pentingnya asuransi jiwa. 

Dalam mendukung pencapaian target dan ekspansi bisnis, BNI Life juga berencana untuk meluncurkan produk digital pada aplikasi bank mitra. Kemudian kerja sama dengan model bisnis referensi dengan mitra bank lainnya pada sisa tahun ini.

"BNI Life juga berencana meluncurkan produk kerjasama dengan Pegadaian dan akan meluncurkan produk asuransi pendidikan baru di kanal telemarketing," kata Eben.

Meski demikian, perusahaan menghadapi sejumlah tantangan di sisa tahun ini. Salah satunya kondisi ekonomi masyarakat yang menurun imbas kenaikan BBM serta perang Rusia dan Ukraina. Namun, pihaknya tetap optimistis bisa mencapai target. 

Ke depan, perusahaan akan mengambil beberapa langkah untuk menghadapi adanya ancaman resesi. Diantaranya dengan menjaga premi regular dan produk - produk asuransi yang menguntungkan.

Kemudian, memperbaharui model bisnis, mengoptimalkan pendapatan investasi dan manajemen resiko, memperbaiki mitigasi resiko, efisiensi dan manajemen biaya.

"Perusahaan juga akan otomatisasi dan digitalisasi proses bisnis, meningkatkan kapabilitas dan produktivitas sumber daya manusia, mendirikan perusahaan syariah baru (spin off), dan membangun IFRS 17 baik desain dan pengembangan," terangnya. 

Baca Juga: Bidik Pendapatan Premi Rp 1 Triliun, Ini Strategi Yang Dipersiapkan IFG Life

Penulis: Achmad Ghifari Firdaus
Editor: Ferrika Lukmana Sari

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: