Menu
Perbankan
Finansial
Asuransi
Multifinance
Fintech
Video
Indeks
About Us
Social Media

Tak Lagi Rugi, Bank Jago Cetak Laba Rp 41 Miliar Hingga September 2022

Tak Lagi Rugi, Bank Jago Cetak Laba Rp 41 Miliar Hingga September 2022 Kredit Foto: Sufri Yuliardi
WE Finance, Jakarta -

PT Bank Jago Tbk (ARTO) berhasil menorehkan kinerja positif pada kuartal ketiga 2022. Hal ini terlihat dari torehan laba bersih sebesar Rp 41 miliar.

Nilai ini berbanding terbalik dengan periode yang sama tahun sebelumnya, yang mengalami rugi bersih Rp 32,6 miliar.

Direktur Utama Bank Jago Kharim Siregar mengatakan, laba bersih yang berhasil dibukukan perusahaan ini berkat pendapatan bunga bersih atau net interest income (NII) Bank Jago mengalami pertumbuhan 210% yoy menjadi Rp 984 miliar hingga September 2022.

"Pendapatan bunga dan pendapatan syariah didorong oleh penyaluran kredit dan pembiayaan syariah yang tumbuh 119% menjadi Rp 8,16 triliun di bandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 3,73 triliun," kata Kharim dalam keterangan resmi, Jumat (21/10).

Adapun pertumbuhan penyaluran kredit dan pembiayaan syariah yang tinggi ditopang oleh kolaborasi dengan berbagai mitra (partner), seperti fintech lending, multifinance, dan institusi keuangan lainnya dalam kerja sama pembiayaan (partnership).

Menurut Kharim, pendapatan bunga dan pendapatan syariah didorong oleh penyaluran kredit dan pembiayaan syariah yang tumbuh 119% menjadi Rp 8,16 triliun dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 3,73 triliun.

Pertumbuhan penyaluran kredit dan pembiayaan syariah yang tinggi ditopang oleh kolaborasi dengan berbagai mitra (partner), seperti fintech lending, multifinance, dan institusi keuangan lainnya dalam kerja sama pembiayaan (partnership

Salah satu kolaborasi partnership lending terbaru adalah dengan platform e-commerce jual beli mobil bekas terkemuka Carsome Indonesia dan Moladin. Hingga akhir September 2022, Bank Jago telah berkolaborasi dengan 38 institusi, termasuk 32 mitra untuk partnership lending.

Pola partnership lending membuat Bank Jago ekspansif dalam menyalurkan kredit dengan menjaga pengelolaan risiko yang lebih terkendali. Ini terlihat pada rasio kredit bermasalah (non-performing loan/NPL) bruto yang berada di level 2,1% atau berada di bawah rata-rata industri perbankan.

Sementara itu, rasio likuiditas atau loan to deposits ratio (LDR) Bank Jago tercatat pada 112%. Sementara pendapatan bunga bersih (NIM) tercatat berada pada 10,5 rasio kecukupan modal (CAR) sebesar 97%.

Kharim bilang, rasio ini cukup kuat untuk mendukung ekspansi bisnis ke depan. Secara keseluruhan aset Bank Jago tercatat sebesar Rp15,82 triliun, tumbuh 44,1% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. 

Penghimpunan DPK terutama pada produk tabungan dan giro (CASA) tumbuh kuat. Hingga September 2022, CASA meningkat 422% secara tahunan (yoy) menjadi Rp 5,14 triliun, sedangkan deposito tumbuh 38% menjadi Rp2,14 triliun.

"Hal ini membuat struktur biaya dana semakin membaik yang tercermin pada rasio CASA terhadap total DPK mencapai 71%," ujarnya.

Menurut Kharim, perusahaan sedang berada pada jalur yang tepat menuju pertumbuhan yang solid.

"Kami tetap mencermati perkembangan ekonomi global dan dalam negeri agar dapat melakukan antisipasi dan terus mendorong pertumbuhan kinerja Bank Jago yang sehat dan berkelanjutan di tahun mendatang,” pungkasnya.

Baca Juga: Bank Jago Jaring 4,2 Juta Nasabah Lewat Kolaborasi

Penulis: Achmad Ghifari Firdaus
Editor: Ferrika Lukmana Sari

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: