Menu
Perbankan
Finansial
Asuransi
Multifinance
Fintech
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pertumbuhan Unit Usaha Syariah (UUS) Lampaui Kinerja Perbankan Syariah

Pertumbuhan Unit Usaha Syariah (UUS) Lampaui Kinerja Perbankan Syariah Kredit Foto: Fajar Sulaiman
WE Finance, Jakarta -

Bisnis Unit Usaha Syariah (UUS) semakin mengalir deras. Walau waktu spin off makin dekat, UUS bank terus menorehkan kinerja positif di tengah kekhawatiran akan dampak spin off terhadap bisnis mereka ke depan. 

Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Dian Ediana Rae menyebut, kinerja 20 UUS mengalami perkembangan positif baik dari sisi aset, pembiayaan dan Dana Pihak Ketiga (DPK). 

"Per Juli 2022, total aset UUS mencapai Rp 241,19 triliun, atau tumbuh 14,72% yoy," kata Dian dalam webinar Warta Ekonomi bertajuk Kejelasan Spin Off UUS, Rampungkah di 2023? di Jakarta, pada Selasa (4/10).

Nilai aset UUS mencapai 33,44% total aset perbankan syariah. Dari total aset tersebut, 8 UUS Non Bank Pembangunan Daerah (BDP) menguasi 79,83% porsi aset. Sedangkan sisanya berasal dari aset UUS BPD. 

Sejalan dengan itu, pembiayaan UUS juga naik hingga 20,93% yoy menjadi Rp 171,07 triliun pada Juli 2022. Hal ini dibarengi pertumbuhan DPK sebesar 16,44% yoy menjadi Rp 177,76 triliun. 

Dian menyebut, secara umum kinerja UUS dapat tumbuh lebih tinggi dibandingkan perbankan syariah secara keseluruhan. Pertumbuhan ini juga didorong dengan tingkat pembiayaan bermasalah (NPF) yang tetap terjaga. 

"Tingkat NPF terjaga tetap rendah dan likuiditas yang memadai. Selain itu, dari sisi rentabilitas mengalami kenaikan, peningkatan dan efisiensi," jelasnya. 

Sedangkan secara keseluruhan, jumlah rekening pembiayaan syariah juga meningkat. Tercatat rekening DPK dan pembiayaan perbankan syariah masing - masing 47,68 juta dan 7,49 juta. Dengan pangsa pasar perbankan syariah mencapai 6,86%. 

Kemudian aset perbankan syariah mencapai Rp 721,33 triliun, atau tumbuh 14,21% yoy pada Juli 2022. Dengan pembiayaan yang disalurkan meningkat 15,31% menjadi Rp 467,34 triliun dan DPK juga naik 13,54% menjadi Rp 572,28 triliun. 

"Dari data tersebut menunjukkan bahwa perbankan syariah mampu tumbuh double digit," terang Dian. 

Baca Juga: Masih Disanksi OJK, Ini Perkembangan Kasus Kresna Life dan Wanaarta Life

Penulis/Editor: Ferrika Lukmana Sari

Bagikan Artikel: