Menu
Perbankan
Finansial
Asuransi
Multifinance
Fintech
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pertama di Indonesia, Zurich Luncurkan Asuransi Untuk Petani Kopi

Pertama di Indonesia, Zurich Luncurkan Asuransi Untuk Petani Kopi Kredit Foto: Achmad Ghifari Firdaus
WE Finance, Jakarta -

PT Zurich General Takaful Indonesia (Zurich Syariah) meluncurkan asuransi Parametrik Indeks Cuaca Syariah, yaitu asuransi perlindungan cuaca pertama bagi petani kopi yang dikelola dengan prinsip syariah.

Sebagai langkah awal, Zurich Syariah  melindungi lebih dari 1.500 petani kopi di Aceh sebagai salah satu  wilayah  produsen kopi terbesar di tanah air.

Presiden Direktur Zurich Syariah Hilman Simanjuntak menyampaikan, bahwa asuransi ini memberikan manfaat pertanggungan apabila parameter yang telah ditentukan seperti curah hujan, suhu, kecepatan angin, dan gempa menunjukkan indikasi risiko yang merugikan. 

"Asuransi ini membantu petani kopi di Aceh mengelola risiko melalui  pertanggungan asuransi yang dibuat khusus untuk  kondisi curah hujan yang tinggi atau kondisi kekeringan selama tahap perkembangan tanaman kopi saat tanaman paling rentan terhadap  guncangan cuaca," kata Hilman dalam konferensi pers, Selasa (4/10).

Dalam meluncurkan produk ini, Zurich Syariah menggandeng Blue Marble Microinsurance yang telah memiliki pengalaman mengembangkan produk asuransi parametrik di berbagai negara khususnya untuk asuransi parametrik tanaman kopi.

Seniors Operations Managers Blue Marble APAC Reinhard Marcellino menyebut, kolaborasi ini dirancang untuk menghadirkan perlindungan yang tepat guna dan tepat sasaran dengan prinsip syariah. 

Selain itu, kata dia, menawarkan manfaatkan kepada  petani  melalui  perhitungan yang mendalam dengan berbagai kemungkinan risiko cuaca dan kebutuhan proteksinya. Produk ini juga didesain dari uang pertanggungan yang akan diterima oleh petani.  

"Untuk preminya karena ini launch pertama yaitu sebesar Rp 3 juta pertahun. Kedepan akan ada rencana untuk menaikan maanfaat itu. Tetapi semua kembali lagi seberapa mampu petani itu membayarnya" jelasnya.

Adapun untuk rata-rata curah hujan, pihaknya akan memberi batasan sebesar 100 mm yang harus ada. Karena akan menjadi parameter untuk klaim. Misalnya, pada akhir Oktober curah hujan di bawah 100 mm, maka akan di koordinasikan dengan Zurich Syariah untuk pembayaran klaim.

"Jadi prosesnya dibuat otomatis berdasarkan parameter tersebut. Petani juga dapat  mengakses secara transparan data cuaca  untuk layanan produk ini," katanya.

Dalam hal ini, Zurich menggandeng mitra global untuk mengukur curah hujan dan menaungi komunitas petani. Produk ini merupakan hasil gabungan pakar kopi, Blue Marble Microinsurance dan pakar asuransi Zurich. 

Baca Juga: Jasindo Kembali Pimpin Konsorsium Asuransi Tenaga Kerja Asing

Penulis: Achmad Ghifari Firdaus
Editor: Ferrika Lukmana Sari

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: