Menu
Perbankan
Finansial
Asuransi
Multifinance
Fintech
Video
Indeks
About Us
Social Media

Ekspansi Bisnis, Bank Mandiri Kaji Pembentukan Bank Digital

Ekspansi Bisnis, Bank Mandiri Kaji Pembentukan Bank Digital Kredit Foto: Antara/Muhammad Adimaja
WE Finance, Jakarta -

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk memberi sinyal akan merambah ke bisnis bank digital. Beberapa opsi tengah dipersiapkan dan dikaji oleh perseroan untuk merealisasikan rencananya tersebut. 

Direktur Utama Bank Mandiri Darmawan Junaidi mengatakan, ada dua opsi yang menjadi pilihan Mandiri. Pertama, melakukan merger dan akusisi (M & A) yang mungkin dilakukan dengan mempertimbangkan opsi mana yang lebih optimal. 

"Sementara ini, kami belum menyatakan (merger dan akusisi) akan kami lakukan segera," kata Darmawan dalam rapat dengar pendapat (RDP) dengan Komisi XI DPR, Rabu (28/9).

Walau demikian, aksi korporasi tersebut masih terbuka lebar. Sebab, bank bersandi BMRI ini memiliki rasio modal (CAR) yang kuat di kisaran 19% sehingga memungkinkan untuk melakukan merger maupun akusisi. 

Sementara opsi kedua dengan memisahkan (spin off) Livin by Mandiri menjadi layanan bank digital tersendiri. Namun opsi ini juga masih tahap kajian Bank Mandiri. 

Di tengah peluang tersebut, perusahaan juga terus mengembangkan berbagai fitur hingga berhasil mencatatkan kapasitas transaksi sekitar 15 ribu per detik. Kapasitas transaksi akan ditingkatkan menjadi 50 ribu per detik pada akhir tahun. 

"Saat ini, sudah hampir sekitar 15 ribu per detik, tetapi setelah itu, kami akan tingkatkan lagi sampai 100 ribu per detik," harapnya. 

Perkembangan layanan digital menjadi fokus perhatian Bank Mandiri. Darmawan ingin perusahaan terus menyediakan layanan digital yang dapat diandalkan dan memberikan pengalaman terbaik bagi penggguna. 

Salah satunya penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) penempatan Pekerja Migram (PMI). Rencananya, bulan depan Livin by Mandiri bisa digunakan oleh Warga Negera Indonesia (WNI) yang berada di luar negeri. 

"Jadi nanti kalau PMI itu ada di negara manapun, dia memiliki NIK KTP bisa buka rekening dan mendapatkan layanan dana likuid," terangnya. 

Selain itu, Bank Mandiri juga akan meluncurkan Livin Score yang merupakan penilaian kredit di Livin by Mandiri. Layanan ini akan menghitung berapa limit kredit yang bisa digunakan nasabah berdasarkan transaksi dan profil risiko mereka. 

"Nasabah yang memiliki aktivitas di Livin, otomatis punya limit yang sudah payment approval yang bisa digunakan langsung. Misalnya kredit 2 juta dan Rp 5 juta karena sudah dihitung profilnya," jelasnya. 

Dengan cara tersebut, ia memperkirakan kredit macet akan bisa ditekan karena Livin by Mandiri mencatat histori transaksi nasabah. Misalnya transaksi uang masuk, uang keluar dan ada penilaian transaksi mereka. 

Tak hanya itu, perseroan juga melakukan tranformasi 241 cabang menjadi smart branch dengan lebih banyak layanan teknologi. Dengan begitu, diharapkan ke depan nasabah tidak perlu lagi datang ke kantor cabang karena sudah dilayani dengan saluran digital. 

"Digital bank adalah layanan yang diberikan kepada nasabah, di mana nasabah tidak perlu datang ke cabang dan itu sudah terjadi di Bank Mandiri," tutupnya. 

Baca Juga: Ditopang KUR, Kredit UMKM Bank Mandiri Capai Rp 110,7 Triliun

Penulis/Editor: Ferrika Lukmana Sari

Bagikan Artikel: