Menu
Perbankan
Finansial
Asuransi
Multifinance
Fintech
Video
Indeks
About Us
Social Media

10 Bank Bergabung Menjadi Peserta Baru BI-Fast, Siapa Saja?

10 Bank Bergabung Menjadi Peserta Baru BI-Fast, Siapa Saja? Kredit Foto: Antara/Aprillio Akbar
WE Finance, Jakarta -

Jumlah bank peserta BI-FAST terus bertambah. Untuk tahap ke-4 kali ini ada 10 bank yang menjadi peserta baru melalui kerja sama dengan PT Rintis Sejahtera sebagai penyedia layanan multi tenancy infrastruktur sharing.  

Mereka adalah Bank Index, BPD Sumsel Babel, BPD Nagari, BPD Kalbar, BPD DIY serta MNC Bank. Kemudian BPD Sumsel Babel Syariah, BPD Nagari Syariah, BPD Kalbar Syariah serta BPD DIY Syariah.

Peresmian kerja sama ini ditandatangani oleh 10 bank dengan Rintis Sejahtera. Dengan demikian, bank tersebut dapat melayani biaya transfer antarbank sebesar Rp 2.500.

Direktur Utama BPD DIY Santoso Rohmad mengatakan, bergabungnya perseroan sebagai peserta BI-FAST merupakan bagian dari kontribusi bank daerah dalam percepatan digitalisasi sistem keuangan nasional.

“BI-FAST akan menjawab kebutuhan masyarakat akan layanan sistem pembayaran ritel yang cepat, mudah, murah, aman, andal, dan bisa dilakukan kapan saja," ujarnya dalam keterangan resminya, Selasa (27/9).

Sementara itu, Direktur Utama Bank Nagari, Muhamad Irsyad menyatakan, pihaknya siap mendorong dan berkolaborasi dengan bank maupun non bank lain untuk mendukung akselerasi digital. Salah satunya melalui BI-FAST yang resmi terafiliasi dengan Bank Indonesia (BI). 

“Sehingga keberadaan BPD memiliki nilai lebih dari sisi perbankan, percepatan pertumbuhan ekonomi nasional melalui kolaborasi perbankan serta mendorong masyarakat untuk mulai digital savvy dalam bertransaksi," ujarnya.

Presiden Direktur Bank Index, Gimin Sumalim menyebut kerja sama ini dapat memberikan efisiensi bagi perusahaan dalam mengimplementasikan BI-FAST. Sebab, biaya investasi untuk menjadi peserta langsung BI-Fast dinilai cukup tinggi. 

"Hal ini menjadi pertimbangan utama kami bergabung. Ini juga menjadi solusi bagi bank mitra dalam mengimplementasikan layanan BI-FAST sesuai dengan Blueprint BI," terangnya.

Senada, Direktur Marketing PT Rintis Sejahtera, Suryono Hidayat juga menyebut kerja sama ini membuat biaya lebih efisien dalam memberikan layanan pembayaran digital pada level yang tinggi bagi bank mitra di tengah disrupsi pandemi dan dampak ketidakpastian ekonomi.

"Investasi hardware atau software, termasuk untuk pusat data dan Disaster Recovery Center site, untuk layanan sharing infrastruktur oleh Rintis, sesuai dengan spesifikasi dari Bank Indonesia, sehingga lebih efisien bagi industri,” kata Suryono.

Sebelumnya Kepala Departemen Penyelenggara Sistem Pembayaran (DPSP) Bank Indonesia, Ida Nuryanti menyebut terdapat tiga alternatif yang dapat dilakukan bank menjadi peserta BI-FAST.

"Mereka bisa melakukan investasi infrastruktur sendiri, sharing infrastruktur fisik, dan sharing multitenancy dengan pihak ketiga seperti yang dilakukan melalui Rintis Sejahtera," jelasnya. 

Baca Juga: Masih Proses, BUMN Siap Bentuk Bank Emas Pertama di Indonesia

Penulis: Achmad Ghifari Firdaus
Editor: Ferrika Lukmana Sari

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: